Selasa 07 Aug 2012 13:09 WIB

JK Pantas Jadi Penengah Konflik Muslim Rohingya

Ketua Dewan Masjid Indonesia, Jusuf Kalla
Foto: Republika/Agung
Ketua Dewan Masjid Indonesia, Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla dinilai sebagai sosok yang laik menjadi sosok penengah dalam persoalan Muslim Rohingya di Myanmar. Kesuksesan JK menangani konflik di Aceh dan Poso yang cukup dikenal di ASEAN, menjadi modal dasarnya.

"Lebih bagus jika pemerintah menunjuk beliau sebagai utusan resmi pemerintah," ujar Anggota Komisi I DPR, Al Muzzammil Yusuf di Jakarta, Selasa (7/8).

Ada usul dari berbagai lapisan masyarakat yang menginginkan JK sebagai penengah konflik Myanmar. Pada 3 Agustus misalnya, JK diminta menjadi pembicara dalam pertemuan yang digagas Organisasi Kerjasama Islam.

Pada pertemuan itu, JK menyampaikan gagasan dan ide seputar penyelesaian konflik yang diwarnai pembantaian etnis muslim Rohingya di Myanmar. Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) itu menyatakan penyelesaian kasus Rohingya hendaknya menekankan sisi kemanusiaan.

"Pemerintah juga harus mencari dukungan dari ASEAN dan Myanmar. Namun usul tersebut hendaknya jangan menutup peran parlemen dan masyarakat atau ormas untuk turut berpartisipasi memberi solusi masalah Rohingya," sebut JK yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Masjid (DMI) Indonesia.

Hal itu karena masalah Rohingya adalah masalah kemanusiaan. Dalam Piagam Asean juga diakui peran antarpemerintah, antarparlemen dan antarmasyarakat. Etnis Rohingya di Myanmar mengalami tindak kekerasan tentara Myanmar selama bertahun-tahun.

Menurut laporan terakhir, 650 dari hampir satu juta Muslim Rohingya tewas selama bentrokan yang terjadi menjelang Ramadhan di wilayah barat Rakhine, Myanmar. Sementara 1.200 lainnya hilang dan 90 ribu lebih telantar. Pemerintah Myanmar tidak mengakui Muslim Rohingya dan menyebut mereka sebagai imigran ilegal meski mereka telah tinggal di negara itu selama beberapa generasi.

Badan Hak Asasi Manusia PBB (UNHCR) melaporkan pasukan keamanan Myanmar berada di balik upaya penghapusan etnis Rohingya. Sehingga konflik yang terjadi di Myanmar telah memakan korban dalam jumlah besar dari etnis Rohingya dan sekitar 80 ribu orang mengungsi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement