Rabu 08 Aug 2012 05:24 WIB

Masjid di AS Dibakar, Imam: Tak Ada Barang Bukti yang Tersisa

Sisa kebakaran Masjid Joplin, Missouri Amerika Serikat
Foto: abcnews.go.com
Sisa kebakaran Masjid Joplin, Missouri Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, Masjid di kota Joplin, negara bagian Missouri, AS terbakar habis pada Senin dini hari (6/8). Pihak FBI sedang menyelidiki insiden ini, karena masjid yang sama pernah dibakar seseorang pada 4 Juli lalu.

 

Imam Masjid Joplin, Lahmuddin, yang berasal dari Indonesia, mengakui ada 30 agen FBI yang dikirim untuk menyelidiki kasus ini. Namun, FBI Chief dari Kansas City membuat press release, yang isinya mereka tidak mau berspekulasi tapi akan berusaha keras mencari dan menangkap pelakunya, serta mengetahui penyebab kebakaran itu.

Lahmuddin mengakui mengetahui insiden setelah mendapat telepon pukul 03.50 pagi dari kantor Sherrif.  ''Begitu tahu dari kantor Sherrif saya punya perasaan ada sesuatu dengan masjid.  Saya langsung keluar rumah, jalan menuju masjid.  Dari jauh saya sudah lihat asap berkepul dari lokasi masjid.   Saya masih berharap itu bukan dari masjid.  Tapi, setelah sampai di tempat, api memang sudah membubung tinggi dan semua atap sudah ditutupi api. Tak lama atapnya runtuh ke dalam bangunan masjid dan semua yang ada di dalam masjid terbakar,'' papar dia.

 

Agaknya, dalam insiden kali ini, kebakaran yang terjadi lebih parah lantaran semua barang terbakar dan tidak ada barang bukti sedikit pun.  ''Kalau yang dulu kami punya rekaman CCTV dan wajah orang yang mencoba membakar terekam di kamera, jadi kami bisa langsung mengatakan “ini orang yang mencoba membakar masjid”.  Tapi sekarang ini kami tidak punya bukti seperti itu dan kami tidak berani berspekulasi,'' ujar Lahmuddin.

Saat ini kasus itu masih ditangani FBI. ''Mereka masih melakukan penyelidikan dan minta agar jika kami punya informasi, segera disampaikan pada mereka. Hingga sekarang lokasi masjid kami itu masih dijaga FBI, polisi dan pemadam kebakaran, tiga instansi yang menjaganya selama 24 jam, dari sejak kebakaran hingga sekarang masih berada di sana,'' lanjutnya. 

 

 

sumber : voaindonesia
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement