REPUBLIKA.CO.ID, BUCHAREST -- Dana Moneter Internasional, kemarin, menyuarakan kekhawatirannya atas krisis politik yang sedang berlangsung di Rumania. Lembaga ini mendesak pemerintah kiri-tengah untuk fokus pada reformasi ekonomi. "Terus terang, kami sedikit khawatir tentang situasi politik dan dampak (nya) pada ekonomi," kata negosiator IMF Rumania Erik de Vrijer selama pertemuan dengan presiden sementara Crin Antonescu.
"Selama beberapa tahun terakhir Rumania telah membuat kemajuan dalam pemulihan dari krisis keuangan dan ekonomi telah membuat kemajuan dalam menstabilkan inflasi dan situasi anggaran tetapi gejolak saat ini telah mengambil korban pada ekonomi," tambahnya, seperti dilansir AFP.
Pejabat IMF mengatakan bahwa krisis politik telah menggerogoti kepercayaan investor dan posisi Rumania di pasar keuangan, seperti terlihat dalam depresiasi leu (mata uang) Rumania dan biaya pinjaman yang lebih tinggi. Untuk itu, IMF, Uni Eropa, dan Bank Dunia memulai sebuah misi ke Rumania Rabu lalu, untuk menilai kemajuan dalam reformasi struktural, privatisasi perusahaan energi dan mengurangi tunggakan perusahaan milik negara.
Perjalanan itu tertunda seminggu dengan harapan bahwa referendum pemberhentian pemerintahan kanan-tengah Presiden Traian Basescu akan membawa krisis politik berakhir. Tetapi sembilan hari setelah pemungutan suara, masih belum jelas apakah referendum itu valid, sementara pengadilan Konstitusi menunda keputusan terhadap permasalahan ini sampai akhirnya bulan.