REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat, Selasa (7/8) menyeru Bangladesh agar mengizinkan LSM untuk terus memberi bantuan bagi anggota kelompok minoritas Myanmar. Mereka telah mengungsi ke negara itu guna menghindari kekerasan di Negara Bagian Rakhine, Myanmar.
"Amerika Serikat sangat prihatin dengan keinginan yang disampaikan Pemerintah Bangladesh untuk menutup organisasi LSM yang telah memberi bantuan penting kemanusiaan untuk orang Rohingya yang menetap di Bangladesh," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Patrick Ventrell di dalam satu pernyataan.
Lebih dari 800.000 Muslim Rohingya di Myanmar, tapi mereka tak diakui oleh pemerintah sebagai satu kelompok etniknya. Kerusuhan mematikan sektarian dan selanjutnya penindasan oleh pemerintah di wilayah tersebut membuat banyak orang Rohingya mengungsi ke Bangladesh, yang juga tak mau menerima mereka.
Bangladesh pekan lalu memberitahu tiga LSM berhenti menyediakan makanan dan bantuan lain kemanusiaan buat orang Rohingya sebab bantuan tersebut dapat mendorong lebih banyak orang untuk berusaha menyeberangi perbatasan dari Myanmar.
Ventrell mengatakan AS terus memantau ketegangan tersebut di Negara Bagian Rakhine di Myanmar, demikian laporan Reuters . Ia juga telah mendesak pemerintah Myanmar agar mencapai penyelesaian damai bagi konflik itu.