Rabu 08 Aug 2012 21:33 WIB

Surin: ASEAN tak Bisa Diam atas Masalah Rohingya

Sekertaris Jendral ASEAN, Surin Pitsuwan.
Foto: Reno Esnir/Antara
Sekertaris Jendral ASEAN, Surin Pitsuwan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Negara-negara Asia Tenggara mempertimbangkan bantuan kemanusiaan bagi suku kecil Rohingya. Etnis minoritasi, menurut kepala kelompok kawasan ASEAN, Rabu (8/8) dipandang menghadapi "rasa sakit dan penderitaan" di Myanmar.

Sekretaris Jenderal ASEAN, Surin Pitsuwan, mengatakan, kelompok itu harus menjadi bagian dari penyelesaian masalah itu sendiri. Ketegangan antaretnis meningkat pada Juni dengan bentrok berdarah, yang membuat mengungsi sekitar 60.000 orang, sebagian besar Rohingya.

"Saya membuat usulan bahwa ASEAN harus kembali menawarkan bantuan kemanusiaan, seperti yang kami lakukan pasca-topan Nargis empat setengah tahun lalu," kata Surin kepada wartawan, mengacu pada badai membuat 138.000 orang tewas atau hilang di Myanmar pada Mei 2008.

"Negara anggota ASEAN secara pribadi juga berupaya membantu meringankan rasa sakit dan penderitaan warga Rohingya," katanya, tanpa menyebut kepada negara mana bantuan itu akan disampaikan.

Ia menyatakan tawaran untuk membantu Rohingya mendapat dukungan dari beberapa anggota ASEAN dan bahwa Indonesia dan Malaysia, keduanya negara berpenduduk sebagian besar Muslim, juga menawarkan langsung membantu Rohingya.

Sekitar 80 orang, baik warga Buddha maupun Rohingya, tewas dalam kekerasan pada Juni di negara bagian Rakhine, Myanmar barat, kata angka resmi, sementara kelompok hak asasi menyatakan jumlah korban tewas lebih tinggi.

"Myanmar akan menjadi ketua ASEAN, sehingga akan menjadi pusat perhatian tentang cara menangani masalah tersebut. Harus ada peta jalan untuk penyelesaiannya," kata Surin mengatakan di antara perayaan hari jadi ke-45 ASEAN. "ASEAN tidak dapat berdiri tanpa mengambil tindakan apa pun atas kesulitan kemanusiaan berukuran besar seperti itu," tambahnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement