Kamis 09 Aug 2012 02:43 WIB

Kenya Ganjar Tujuh Perompak Somalia 20 Tahun Penjara

Perompak Somalia, dalam salah satu aksinya.
Foto: topnews.in
Perompak Somalia, dalam salah satu aksinya.

REPUBLIKA.CO.ID,REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sebuah pengadilan Kenya hari Rabu menghukum tujuh orang Somalia hingga 20 tahun penjara atas tuduhan perompakan, sebuah vonis yang mendorong upaya internasional untuk menghalau perompak dari kawasan perairan di lepas pantai negara Tanduk Afrika tersebut.

Ketujuh orang itu ditangkap oleh pasukan Angkatan Laut Denmark setelah mereka berusaha membajak sebuah kapal nelayan Sri Lanka di lepas pantai Teluk Aden. Mereka diserahkan kepada pihak berwenang Kenya, yang menahan mereka sejak Oktober 2009.

Dalam putusannya, Hakim Joyce Gandani mengatakan, perompakan meningkat dan hukuman penjara lama harus diterapkan untuk mencegah kasus serupa. "Aksi perompakan merugikan keamanan dan perdagangan tidak saja di negara kita, namun juga di seluruh kawasan," katanya.

Barre Ali Farah, Abdi Mohammed, Ali Hussein Hassan, Abdulkarim Nur Shire, Bashir Mohammed Ehmi, Abdulrazak Abdullahi Ali dan Abdulfaruk Hussein duduk termenung di ruang pengadilan yang ramai ketika Gandani membacakan vonis itu melalui seorang penterjemah.

Pengacara mereka, Jared Magolo, mengatakan, hukuman itu terlalu keras karena pengadilan tidak mempertimbangkan masa beberapa tahun yang sudah dilewati para terdakwa dalam penahanan selama ini. Ia berjanji akan naik banding atas putusan tersebut.

Rombongan pertama tujuh perompak Somalia yang diadili di Kenya dijatuhi hukuman lima tahun masing-masing pada 2006.

Perompak yang beroperasi di lepas pantai Somalia meningkatkan serangan pembajakan terhadap kapal-kapal di Lautan India dan Teluk Aden meski angkatan laut asing digelar di lepas pantai negara Tanduk Afrika itu sejak 2008.

Menurut Ecoterra International, organisasi yang mengawasi kegiatan maritim di kawasan itu, lebih dari 40 kapal asing dan lebih dari 500 pelaut hingga kini masih ditahan oleh perompak.

Kapal-kapal perang asing berhasil menggagalkan sejumlah pembajakan dan menangkap puluhan perompak, namun serangan masih terus berlangsung.

Perairan di lepas pantai Somalia merupakan tempat paling rawan pembajakan di dunia, dan Biro Maritim Internasional melaporkan 24 serangan di kawasan itu antara April dan Juni tahun 2008 saja.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement