REPUBLIKA.CO.ID, PBB, NEW YORK - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, yang baru saja menerima surat dari Iran mengenai warga negara Iran yang diculik di Suriah, menentang setiap aksi penyanderaan, kata juru bicara PBB kepada wartawan di Markas PBB, Rabu (8/8).
"Satu surat dari pemerintah Iran yang meminta bantuan sekretaris jenderal telah diterima," kata Martin Nesirky, Juru Bicara bagi Ban, dalam taklimat harian ketika ditanya mengenai warga negara Iran yang disandera di Suriah.
"Sebagai masalah prinsip, Sekretaris Jenderal mengutuk setiap aksi penyanderaan, dan menyerukan perlakuan manusiawi, pembebasan cepat dan tanpa syarat, dan kembalinya secara selamat semua orang yang diculik, warga negara Iran atau yang lain, yang kini disandera di luar kemauan mereka," katanya.
Sebanyak 48 peziarah Iran dilaporkan telah diculik pada Sabtu (4/8) oleh gerilyawan di Ibu Kota Suriah, Damaskus.
Menurut surat yang dikirim oleh Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi kepada Sekretaris Jenderal PBB pada Selasa (7/8) dan diperoleh Xinhua tiga orang Iran yang disandera dilaporkan telah dibunuh.
"Saya ingin meminta perhatian anda mengenai laporan media yang menyatakan dibunuhnya tiga sandera Iran di Suriah," kata Salehi di dalam surat kepada Ban. "Ketiga sandera tersebut termasuk di antara 48 peziarah Iran yang diculik oleh petempur dari apa yang disebut 'Tentara Suriah Bebas' dalam perjalanan mereka ke Bandar Udara Damaskus pada 4 Agustus 2012."
Ia mengutip beberapa laporan yang menyatakan penyandera telah mengancam membunuh sisa sandera dalam beberapa jam ke depan. "Saya ingin mencari kerja sama dan kantor baik anda, yang mulia, guna menjamin pembebasan para sandera ini," Saleh menambahkan.