Jumat 10 Aug 2012 01:31 WIB

Istri Mantan Petinggi PKC Akui Bunuh Pengusaha Inggris

Rep: teguh firmansyah/ Red: M Irwan Ariefyanto
pasa
Foto: telegraf
pasa

REPUBLIKA.CO.ID,HEIFEI -- Terdakwa pembunuh pengusaha Inggris Neil Heywood, Gu Kailai, menjalani persidangan pertamanya di Pengadilan Tingkat Menengah Heifei di timur Cina, Kamis (9/8).

Istri mantan petinggi Partai Komunis Cina (PKC) Bo Xilai ini telah didakwa membunuh Heywood dengan cara meracuni pada 2011 lalu. Ia diduga melakukan pembunuhan bersama pembantunya, Zhang Xiaojun. Dalam persidangan, Gu Kailai dikabarkan tidak mengajukan keberatan atas tuduhan yang ditujukan. Namun, hakim belum menentukan kapan akan membacakan keputusan vonis untuknya. "Tanggalnya akan diumumkan nanti," ujar seorang pejabat pengadilan.

Banyak pihak melihat kasus Gu tak terlepas dari persoalan perebutan kekuasaan di Partai Komunis. Ada upaya untuk menjatuhkan kredibilitas suaminya Bo, yang dianggap sebagai salah satu kandidat kuat kepemimpinan Cina selanjutnya.

Pada Maret lalu, Bo Xilai telah dipecat dari kepala Kota Chongqing dan pemimpin partai. Pemecatan itu terkait dengan kasus skandal korupsi yang diduga melibatkannya.

Wakil Direktur Pengadilan Tang Yigan mengatakan, selama tujuh jam persidangan, baik Gu maupun Zhang, dalam kondisi baik dan mental yang stabil. Keduanya tidak merasa keberatan atas fakta dan tuntutan pembunuhan berencana yang ditujukan kepada mereka. "Komite pengadilan akan mengumumkan putusan, nanti setelah diskusi," ujarnya. 

Dalam rekaman CCTV, terlihat Gu mengenakan kemeja putih dibalut blazer hitam. Heywood merupakan pebisnis rekanan keluarga Bo Xilai. Jasadnya ditemukan November tahun lalu di Hotel Chongqing, kota tempat Bo menjabat sebagai kepala Partai Komunis. Pejabat pengadilan mengungkapkan, Zhang yang juga pembantu keluarga Bo dan Gu telah menaruh racun di minuman Heywood. Minuman itu kemudian diberikan oleh Gu kepada pengusaha Inggris yang ketika itu tengah mabuk.

Jika terbukti, Gu dan Zhang dapat terancam hukuman mati. Sejumlah ahli hukum menyatakan, Gu akan dinyatakan bersalah, namun ia hanya akan dijatuhi hukuman penjara yang cukup lama.

Motif sebenarnya masih menjadi misteri. Sumber di kepolisian pada awalnya mengatakan, pembunuhan itu dipicu oleh persoalan transaksi keuangan di antara keduanya. Namun, dalam dakwaan resmi, tuntutan bukan karena motif pribadi. Melainkan, adanya ancaman yang dilakukan oleh Heywood terhadap anak Gu, Bo Guagua. Sebuah dakwaan yang membuatnya bisa terbebas dari eksekusi hukuman mati. Para pengunjung yang hendak mengikuti jalannya persidangan dibatasi. Para jurnalis tidak diperkenankan masuk ke dalam ruangan. Dua diplomat Inggris diundang untuk mewakili kewarganegaraan dari korban.

Ketika persidangan berlangung, polisi menggelandang dua pendukung Bo Xilai yang menyanyikan lagu kebangsaan di luar pengadilan. Keduanya mengecam proses persidangan yang dianggap memalukan. “Saya tidak percaya, kasus ini telah diputuskan jauh sebelumnya,” kata Hu Jiye pendukung keluarga Bo.

sumber : ap, reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement