Jumat 10 Aug 2012 16:39 WIB

UE Desak Bangladesh Buka Bantuan ke Rohingya

Rep: Adi Wicaksono/ Red: Hafidz Muftisany
Pengungsi Rohingya
Foto: asiancorrespondent.com
Pengungsi Rohingya

REPUBLIKA.CO.ID,BRUSSELS -- Uni Eropa mengecam langkah Bangladesh yang menghentikan operasi sejumlah kelompok kemanusiaan untuk pengungsi Rohingya.

Bangladesh didesak untuk membuka pintu bantuan seluas-luasnya untuk para pengungsi dari Myanmar itu. Komisioner Bantuan Kemanusiaan Uni Eropa, Kristalina Georgieva, mengatakan, pihaknya sangat prihatin dengan sikap yang ditunjukkan pemerintah Bangladesh.

"Saya menyerukan dengan sangat, pemerintah Bangladesh agar bertindak penuh tanggung jawab dan memberikan bantuan bagi yang membutuhkan. Pemerintah Bangladesh juga harus mengizinkan organisasi-organisasi bantuan kemanusiaan untuk melakukan tugas mereka demi kemaslahatan seluruh masyarakat," kata dia seperti dilansir Reuters, Jumat (10/8).

Data yang dimiliki Uni Eropa menyebutkan, sekitar 40 ribu warga Rohingya hidup di kamp-kamp darurat di wilayah-wilayah perbatasan. Sementara 200 ribu lainnya telah masuk secara ilegal ke Bangladesh.

Bangladesh terus berupaya mengembalikan para pengungsi dan memerintahkan organisasi kemanusiaan untuk berhenti menyediakan makanan. Pemerintah Bangladesh berdalih, bantuan kemanusiaan dapat menarik lebih banyak pengungsi untuk menembus perbatasan dari Myanmar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement