Jumat 10 Aug 2012 21:57 WIB

Delegasi Indonesia Tembus Rakhine

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Heri Ruslan
Sebanyak 50 ribu jiwa pengungsi etnis Rohingya lari menyelamatkan diri dan tinggal di kamp pengungsi Baw Pha Du di Sittwe, Negara Bagian Rakhine, Myanmar, Rabu, (1/8).
Foto: Khin Maung Win/AP
Sebanyak 50 ribu jiwa pengungsi etnis Rohingya lari menyelamatkan diri dan tinggal di kamp pengungsi Baw Pha Du di Sittwe, Negara Bagian Rakhine, Myanmar, Rabu, (1/8).

REPUBLIKA.CO.ID, NAYPYIDAW -- Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Muhammad Jusuf Kalla mendatangi Presiden Myanmar U Thein Sein, di Naypyidaw Myanmar.

Kalla merupakan delegasi Indonesia untuk menawarkan penyelesaian konflik yang terjadi di Negara Bagian Rakhine .Ikut dalam rombongan Jusuf Kalla yaitu mantan juru runding Perundingan Helsinski Hamid Awaluddin, Dubes RI untuk Myanmar Sabastian Sumarsono, dan Asisten Sekjen OKI Atta Abdul Mannan, serta Presiden Bulan Sabit Merah Qatar Mohamed Ghanim Al-Maadheed.

Presiden Sein menyatakan sangat menyesal adanya pemberitaan yang mengatakan terjadi konflik agama di negaranya. Menurut Sein pertikaian antara etnis Buddha Arakan dan Rakhine adalah murni tindak kriminal biasa, yang berujung pada konflik komunal.

"Kita mengingatkan kepada pemerintah Myanmar untuk segera menyelesaikan konflik komunal ini sebelum jelas menjadi konflik agama," kata Kalla melalui pesan elektroniknya kepada Republika, Jumat (10/8).

Tetapi Kalla menyimpulkan, kesimpangsiuran pemberitaan tersebut bukanlah kesengajaan, melainkan dampak dari tertutupnya Pemerintah Myanmar dalam melakukan klarifikasi pertikaian tersebut.

"Presiden Sein meminta kita untuk melihat langsung apa yang terjadi di Rakhine State,'' terang mantan Wakil Presiden RI 2004 ini.

Rencananya Sabtu (11/8) besok, delegasi Indonesia dan rombongan akan terbang ke Sitwee, salah satu kota di Rakhine. ''Indonesia adalah rombongan pertama yang boleh memasuki daerah darurat militer ini,'' ujar dia.

Menteri Sosial Kesejahteraan dan Penempatan Kembali Myanmar U Aung Kyi menyatakan, berjanji untuk terus berusaha menghentikan konflik yang dikabarkan telah menewaskan 78 orang itu. Kata dia, Pemerintahannya telah bekerjasama dengan PBB serta Lembaga Nonpemerintah (NGO) lainnya untuk meredam konflik.

''Diberitkan seolah-olah kami tidak bekerja (menghentikan konflik),'' kata sang menteri. Ia menjelaskan saat ini terdapat 60 ribu pengungsi yang terimbas konflik tersebut.

''Pemerintah berjanji akan mengembalikan mereka ke rumahnya usai konflik mereda,'' ujar dia.

Usai kunjungan ke Rakhine, direncanakan tiga delegasi Indonesia akan tetap tinggal di Rakhine untuk melakukan perbantuan, dan pemantauan. Diantaranya, Ketua PMI, Jusuf Kalla, Sekertaris Jenderal PMI, Budi Adi Putro, serta Staf Khusus PMI Husain Abdullah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement