Sabtu 11 Aug 2012 06:46 WIB

Selidiki Kasus Rohingya, Myanmar Undang OKI

Rep: Nora Azizah/ Red: Endah Hapsari
Seorang pengungsi etnis Rohingya membawa anaknya di kamp pengungsi Pha Du di Sittwe, Negara Bagian Rakhine, Myanmar, Rabu, (1/8).
Foto: Khin Maung Win/AP
Seorang pengungsi etnis Rohingya membawa anaknya di kamp pengungsi Pha Du di Sittwe, Negara Bagian Rakhine, Myanmar, Rabu, (1/8).

REPUBLIKA.CO.ID, Myanmar mengundang badan Islam yang paling berpengaruh untuk mengunjungi negaranya yang saat ini diguncang kekerasan sektarian. Hal ini seperti dilansir oleh sebuah media resmi Myanmar, dalam upaya untuk meredakan kemarahan yang terus meningkat atas perlakuan Muslim Rohingya.

 

Dalam sebuah langkah damai atas isu kekerasan ini, presiden Thein Sein mengatakan, dia menyambut kunjungan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Organisasi yang berbasis di Saudi ini mendesak adanya penyelidikan kekerasan antara Budha Rakhine dan Rohingya yang berujung kematian."Presiden berkata bahwa dia berharap OKI bisa menyaksikan realitas yang ada (yang terjadi di Rakhine)," kata juru bicara negara New Light of Myanmar. 

Dia juga menambahkan bahwa puluhan ribu pengungsi dari kedua belah pihak sedang diberikan bantuan makanan dan tempat tinggal. Komentar Thein Sein juga dilontarkan untuk menteri luar negeri Turki untuk mengunjungi daerah yang mayoritas mulim Turki agar menawarkan bantuan pada negara yang sedang dilanda perselisihan Rakhine. Dia juga mendesak agar menteri Turki memberikan penjelasan mengenai realitas yang terjadi di Myanmar untuk dilaporkan pada OKI.

 

sumber : alarabiya
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement