Ahad 12 Aug 2012 04:49 WIB

Gempa Guncang Iran, 153 Orang Tewas

Iran - ilustrasi
Iran - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  DUBAI -- Dua gempa bumi kuat mengguncang Iran baratlaut, Sabtu, menewaskan 153 orang, mencederai lebih dari 1.300 dan menghancurkan banyak bangunan, kata beberapa pejabat Iran.

Ribuan orang meninggalkan rumah mereka dan tetap berada di luar ketika sedikitnya 20 gempa susulan terjadi di daerah itu.

Para pejabat Iran khawatir jumlah korban tewas akan meningkat karena beberapa dari mereka yang terluka berada dalam kondisi kritis, sementara yang lain masih terperangkap di bawah puing-puing dan petugas penyelamat belum bisa menjangkau beberapa desa yang hancur.

Iran terletak di garis-garis patahan besar dan diguncang sejumlah gempa bumi dahsyat dalam beberapa tahun terakhir ini, termasuk gempa 6,6 skala Richter pada 2003 yang mengguncang kota bersejarah Bam di kawasan tenggara yang menewaskan lebih dari 25.000 orang.

Badan gempa AS mengatakan, gempa Sabtu itu berukuran 6,4 skala Richter dan terjadi 60 kilometer sebelah timurlaut kota Tabriz di kedalaman 9,9 kilometer. Gempa kedua yang berukuran 6,3 skala Richter di daerah 49 kilometer sebelah timurlaut Tabriz terjadi 11 menit kemudian dengan kedalaman yang sama.

Deputi Menteri Dalam Negeri Iran Hassan Ghadami mengatakan, 153 orang tewas dan pejabat provinsi Khalil Sa'ie menyebutkan bahwa sekitar 1.300 orang cedera, kata kantor berita semi resmi Fars.

Gempa bumi kedua terjadi di dekat kota Varzaghan. "Gempa itu sangat kuat sehingga penduduk berhamburan ke jalan karena takut," kata Fars mengenai gempa di kota tersebut.

Sekitar 210 orang di Varzaghan dan Ahar diselamatkan dari bawah reruntuhan bangunan-bangunan yang roboh, kata kantor berita resmi IRNA mengutip seorang pejabat setempat.

"Sejauh ini 73 mayat dari Varzaghan and Ahar telah diserahkan ke kantor peneriman jenazah," kata IRNA mengutip Bahram Samadirad, seorang pejabat provinsi dari kantor itu.

Ia menambahkan bahwa karena sejumlah orang berada dalam kondisi kritis dan petugas masih berusaha menyelamatkan korban dari puing-puing, maka mungkin jumlah kematian akan meningkat.

Tabriz adalah sebuah kota besar dan pusat perdagangan yang jauh dari daerah penghasil minyak dan fasilitas nuklir. Bangunan-bangunan di kota itu dididirikan dengan kokoh, dan Kantor Berita Mahasiswa Iran mengatakan bahwa tidak ada korban tewas atau cedera di kota itu.

Namun, di kawasan pedesaan Iran, rumah dan toko dibangun dari blok-blok beton atau bata lumpur yang bisa roboh jika terjadi gempa kuat.

Fars mengutip anggota parlemen Abbas Falahi yang mengatakan, ia yakin petugas penyelamat belum bisa menjangkau 10 hingga 20 desa yang terkena gempa.

sumber : antara/reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement