REPUBLIKA.CO.ID, VIRGINIA -- Publik Amerika Serikat (AS) tidak kaget dengan dipilihnya Paul Ryam sebagai calon wakil presiden untuk mendampingi Mitt Romney dari Partai Republik di ajang pemilihan umum AS. Anggota kongres dari Wisconsin tersebut ditunjuk sebagai pendamping dari kubu konservatif.
Jauh-jauh hari, nama Ryan begitu santer terdengar sebagai bakal calon terkuat pendamping mantan gubernur negara bagian Massachusetts 2003 itu. Terlebih lagi, Ryan dikenal sebagai politikus konservatif tulen.
Faktor ini bisa menarik pemilih tradisional Republik yang selama ini meragukan garis ideolologis Romney, yang dianggap lebih liberal. Kubu Romney berharap selama kampanye citra Romney sebagai warga kelas atas dan tidak memahami isu-isu yang dihadapi warga kebanyakan akan hilang.
Analis Politik asal Inggris, Charlie Wolf, mengatakan pilihan Romney menggaet Ryan adalah pilihan tepat, dan berpeluang membantu perolehan kemenangan mendatang. Kata dia, kebijakan utang Presiden Obama akan menghambat mulusnya langkah incumbent dalam menghadapi pertarungan 6 November mendatang.
''Tidak akan menang jika melihat hutang yang mengarah pada pengangguran, dan defisit ekonomi,'' kata Wolf, seperti dilansir Reuters, Ahad (12/8).
Lobi Romney kepada komunitas Amerika Yahudi juga cukup membuat pasangan tersebut berhasil menempati Gedung Putih. Terakhir Romney menyerang Presiden Barack Obama yang disebutkan menolak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
