Ahad 12 Aug 2012 19:10 WIB

PMI-OKI Diizinkan Bantu Pengungsi Rohingya

Pengungsi etnis Rohingya di kamp pengungsi Baw Pha Du di Sittwe, Negara Bagian Rakhine, Myanmar, Rabu, (1/8).
Foto: Khin Maung Win/AP
Pengungsi etnis Rohingya di kamp pengungsi Baw Pha Du di Sittwe, Negara Bagian Rakhine, Myanmar, Rabu, (1/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Palang Merah Indonesia (PMI) bersama dengan Organisasi Kerja sama Negara-Negara Islam (OKI) dan Bulan Sabit Merah Qatar (QRCS) akhirnya diperbolehkan memberikan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat etnis Rohingya dan Rakhine di Myanmar.

Demikian disampaikan humas PMI dalam siaran pers, Ahad(12/8). Hal tersebut disepakati dalam pertemuan antara Ketua PMI Jusuf Kalla, Asisten Sekjen OKI Atta El- Mannan, Presiden Bulan Sabit Merah Qatar Mohamed Gahnim Al Mahdeed dengan Menteri Urusan Perbatasan Myanmar Thein Htay seusai mengunjungi barak pengungsi Thet Kay Pyin di Sittwe, Rakhine, Myanmar, Sabtu (11/8).

Ketiga organisasi ini pun segera menandatangani kerjasama dengan Palang Merah Myanmar untuk menyuplai bantuan agar bisa diterima masyarakat setempat. Pemerintah Myanmar juga akan mengawal arus bantuan untuk proses rehabilitasi dan rekonstruksi ini agar tidak salah sasaran.

Ketua PMI Jusuf Kalla menegaskan, pihaknya berharap pemerintah Myanmar segera memulai proses rehabilitasi dan rekonstruksi. Berdasarkan pengalamannya menyelesaikan konflik di Ambon dan Poso, program tanggap darurat tidak boleh lebih dari enam bulan.

"Sebab akan menimbulkan persoalan psikologis dan kesehatan," kata Kalla.

Kalla menegaskan, hal terpenting yang harus dilakukan adalah bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kedua belah pihak.

"Sehingga ke depan tidak perlu ada konflik semacam ini," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement