REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Sebagai upaya mempercepat perdamaian antara Palestina dan Israel, Kelompok Serikat Kerja Gereja Kanada dilaporkan memboikot produk-produk Israel. Pemboikotan itu diajukan Serikat Pekerja Gereja kepada Dewan Umum Gereja.
Diskusi laporan tersebut digelar di Ottawa pada 11-18 Agustus 2012. Dalam laporannya, mereka mengusulkan memboikot komoditas yang dihasilkan Zionis Yahudi di daerah pendudukan, seperti Tepi Barat dan Quds Timur.
Dewan Petugas Gereja, Bruce Gregersen mengatakan seruan boikot tersebut memang sejalan dengan kebijakan dewan. Pembekuan pemukiman Yahudi adalah langkah penting agar perdamaian antara Palestina dan Israel terwujud.
Upaya tersebut tercium pihak Zionis Israel. Kabarnya mereka bereaksi cepat akan proposal tersebut dan berupaya menggagalkan permintaan Serikat Pekerja Gereja. Lewat media pendukung di Kanada, Zionis Israel mencoba memengaruhi keputusan dewan agar tidak meluluskan permintaan tersebut.
Press TV melaporkan, Pusat Urusan Israel dan Yahudi dari Kanada dilaporkan sudah meneken petisi yang menyerukan protes publik untuk aksi ini. Pusat ini menuding Serikat Kerja Gereja Kanada bakal berubah menjadi sebuah badan antiIsrael dari organisasi pasifis dan amal.
Keberhasilan Zionis Israel menahan gempuran Serikat Kerja Gereja ditandai dengan persetujuan sembilan Senator Kanada, yang menilai surat protes terhadap usulan Serikat Kerja Gereja adalah permintaan sepihak karena hanya fokusnya pada penderitaan rakyat Palestina.