REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK---Harga minyak mentah berakhir bervariasi (mixed) pada Senin (Selasa pagi WIB), setelah melonjak di awal, dengan Brent mencapai 115 dolar AS per barel sebelum akhirnya ditutup naik moderat.
Minyak mentah Brent mencapai 115,11 dolar AS per barel di London, tingkat tertinggi sejak awal Mei, sebelum menetap di 113,60 dolar AS, atau naik 62 sen.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau (West Texas Intermediate) untuk pengiriman September, berakhir 14 sen lebih rendah dari harga Jumat menjadi 92,73 dolar AS per barel setelah meningkat melampaui 94 dolar AS pada awal perdagangan.
Jepang melaporkan bahwa pertumbuhan ekonominya telah melambat tajam pada kuartal kedua melemparkan sebuah bayangan atas ekspektasi permintaan pasar minyak.
Produk domestik bruto tumbuh 0,3 persen lebih buruk dari perkiraan pada kuartal kedua dari tiga bulan sebelumnya, Kantor Kabinet mengatakan, kenaikan keempat berturut-turut tetapi jauh lebih lambat dari 1,3 persen yang terlihat pada Januari-Maret.
Analis Commerzbank, Carsten Fritsch, mengaikatkan kenaikan pada awal perdagangan dengan perawatan yang terpaksa mengurangi produksi di Laut Utara serta ketegangan di Timur Tengah.
Sebuah tabrakan pada Minggu antara sebuah kapal perang AS dengan kapal tanker minyak milik Jepang di dekat Selat Hormuz yang strategis mengguncang kegelisahan di kalangan investor khawatir atas potensi gangguan pasokan.
Sekitar seperlima dari minyak dunia yang diperdagangkan melewati selat sempit tersebut, yang menghubungkan kawasan kaya minyak Teluk ke Samudera Hindia.
Sementara ExxonMobil mengatakan, tumpahan minyak telah terdeteksi di sepanjang pantai selatan Nigeria dekat operasi lokalnya, tetapi penyebab dan ukuran kebocoran masih belum jelas.
Exxon lokal anak perusahaan Mobil Producing Nigeria menegaskan bahwa minyak telah ditemukan di sepanjang garis pantai negara bagian Akwa Ibom di bagian selatan Nigeria, dengan warga juga melaporkan melihat deposit minyak di sepanjang pantai.
Sebuah pernyataan mengatakan, perusahaan "menegaskan bahwa minyak yang berasal dari sumber yang tidak diketahui telah terlihat di sepanjang garis pantai dekat Ibeno, negara bagian Akwa Ibom."