REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Menurut laporan, Cina akan meningkatkan perannya dalam diplomasi dengan Suriah. Seorang utusan khusus Presiden Suriah direncanakan bertemu dengan Kementerian luar Negeri dan tokoh-tokoh oposisi Cina pada Selasa (14/8).
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Qin Gang, mengatakan utusan Presiden Bashar al-Assad, Buthaina Shaaban, akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina, Yang Jiechi. Qin menambahkan dalam lansiran The Washington Post, Cina juga mempertimbangkan untuk mengundang kelompok oposisi dalam pertemuan tersebut.
Selama ini, Cina dan Rusia mendapat kritik tajam dari Amerika Serikat bersama negara Barat lainnya. Hal tersebut karena keduanya memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang berencana memberi sanksi terhadap Suriah.
Cina menyatakan, ingin mempromosikan solusi politik antara pemerintahdan oposisi Suriah. Solusi politik tersebut diharapkan dapat mengakhiri pertempuran yang telah menewaskan sekitar 20 ribu orang di Suriah.