REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH - OKI mengusulkan pembekuan keanggotaan Suriah terkait konflik yang berkepanjangan. Iran, selaku sekutu dekat rezim Presiden Bashar Al Assad menilai kebijakan itu tidak menyelesaikan masalah.
Bahkan Iran menuduh kebijakan itu adalah produk dari konfrontasi diplomatik Islam Sunni yang dimotori Arab Saudi, terhadap Islam Syiah Iran. "Dengan mengeluarkan Suriah (dari keanggotaan) kita tidak sedang bergerak kearah penyelesaian," kata Menteri Luar negeri Iran, Ali Akbar Salehi, Selasa (14/8).
Iran yang menuding Arab Saudi, Turki, dan Qatar sebagai penyuplai senjata bagi kelompok oposisi Suriah, menghendaki agar jalan tengah bagi Suriah adalah dengan mempertemukan kedua pihak yang bertikai, untuk menjalankan kesepakatan damai.
Di Yordania, mantan Perdana Menteri Suriah Riad Hijab mengatakan pemerintahan rezim Assad tak lama akan runtuh. Dia menyerukan agar senior politk dipemerintahan dan angakatan bersenjata, bergabung bersama oposisi. "Kami mencontohkan apa yang dilakukan oleh tentara Mesir, dan di Tunisia," kata dia.