REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Hasil investigasi harian Maarev mengungkap sebuah gambar tersembunyi terkait persiapan Israel di front pertahanan internal. Persiapan Israel guna menghadapi kemungkinan terjadinya serangan seiring meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Harian Israel ini mengisyaratkan bahwa ada kekurangan dalam pertahanan Israel. Mereka kekurangan tempat pengungsian bunker bawah tanah serta masker gas kimia dan senjata biologi.
Ketua Proyek Pelindung Gas, Eitan Arcobe, menegaskan kepada Maarev bahwa pihaknya sampai saat ini sudah membagikan 4 juta masker. Mereka akan membagikan jutaan masker lainnya hingga akhir 2013.
Setelah itu, pihaknya akan menunggu kementerian pertahanan memberikan anggaran sekitar 3 juta masker. Anggaran tersebut saat ini belum tersedia.
Angka ini menunjukkan gambaran sulitnya situasi yang dihadapi Israel. Sebanyak 40 persen warga Israel tidak mendapatkan masker pelindung jika konfrontasi akhirnya pecah.
Selain itu, pengungsian yang dibuat Israel juga tidak mencukupi. Diperkirakan sepertiga warga Israel tidak memiliki tempat aman bawah tanah jika terjadi serangan roket.
Memang ada bunker persembunyian. Namun, bunker itu tidak sesuai standar. Sehingga, sebanyak 56 persen warga Israel yakin pertahanan internal Israel tidak siap jika mereka memutuskan menyerang Iran atas alasan senjata nuklir.