REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Seorang wartawan yang berbasis di Suriah untuk jaringan televisi berbahasa Arab Al-Alam telah diculik oleh para pemberontak di kota tengah Suriah Homs, kata kantor berita tersebut di situsnya, Selasa (14/8).
Wartawan itu, Ahmad Sattouf, dibawa oleh "kelompok teroris bersenjata," saat ia kembali ke rumahnya di Homs, kata Al-Alam, dengan menggunakan istilah para sekutu rezim di Iran dan Suriah gunakan menunjuk pemberontak Suriah.
Saluran itu tidak mengatakan kapan tepatnya Sattouf diculik, tetapi mengatakan dia telah hilang selama "beberapa hari." Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia secara terpisah mengatakan bahwa Sattouf, seorang Suriah, telah diculik sepanjang malam Sabtu-Minggu.
Al-Alam mengatakan bahwa "para pemberontak juga menyerang dan mengobrak-abrik" kantor di Homs. Beberapa wartawan asing dan Suriah dijadikan target dalam konflik di Suriah.
Kepala kantor berita Suriah SANA dikatakan telah dibunuh oleh para pemberontak di luar rumahnya di dekat ibu kota pada Sabtu, dan satu kelompok jaringan Al Qaida telah mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan awal bulan ini terhadap pembawa acara di televisi pemerintah.
Tiga wartawan TV negara Suriah juga dilaporkan diculik oleh pemberontak pada Jumat saat mereka mendampingi pasukan pemerintah tak jauh dari ibu kota.
Pada pekan lalu satu serangan bom terhadap markas besar televisi negara melukai beberapa orang. Kepala misi pengamat PBB di Suriah pada Senin mengecam serangan-serangan atas media itu.