REPUBLIKA.CO.ID, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengingatkan para pemimpin negara Islam terhadap skenario jahat musuh di kawasan, IRNA melaporkan.
Pada pertemuan luar bisa OKI di Makkah, Arab Saudi, Ahmadinejad mengajak semua negara Muslim untuk bersatu dan menghormati hak-hak esensial satu sama lain, yaitu kebebasan, keadilan dan martabat manusia.
"Mohon maaf, kita harus menerima kenyataan bahwa musuh-musuh telah dilupakan dan teman-teman telah dibenturkan terhadap satu sama lain. Musuh telah berhasil menjalankan beberapa skenarionya," ujar Ahmadinejad.
"Sayangnya, kita telah lalai dan jatuh ke dalam perangkap musuh, tanpa sadar bahwa kita terjebak perang etnis dan sektarian besar-besaran yang bisa berlangsung selama bertahun-tahun," ingatnya.
Ahmadinejad lebih lanjut menandaskan, Amerika Serikat dengan slogan perubahan dalam kebijakan arogan mereka, sekarang mengabarkan perubahan di wilayah Timur Tengah dan bukannya mengoreksi perilaku dominan mereka di kawasan dan dunia. "Para mantan kolonialis yang berada di belakang semua bencana bangsa-bangsa, sekarang telah berubah menjadi pembela hak-hak rakyat," ujarnya.
Ahmadinejad mengatakan, pasukan NATO sekarang memimpikan serangan di kawasan dan menancapkan dominasinya. Dia menambahkan, negara regional tertentu telah memberikan peluang kepada musuh dan bangkit terhadap satu sama lain di bawah dalih perbedaan etnis, sejarah dan bahkan mazhab.
"Musuh-musuh bangsa kita ingin Timur Tengah baru yang akan berada di bawah kendali penuh mereka dan memenuhi kepentingan ilegal mereka. Oleh karena itu, mereka telah menyusun rencana untuk semua negara regional dan tidak terkecuali," tambahnya.
Dia menyeru negara-negara regional untuk bangkit sebelum terlambat dan tidak mengizinkan pihak asing untuk memutuskan nasib mereka serta menetapkan pedoman untuk hidup mereka.