Kamis 16 Aug 2012 16:02 WIB

Setelah Lebaran Kunjungan ke Al Aqsa akan Diperketat Lagi?

Rep: agung sasongko/ Red: Taufik Rachman
Masjid Al Aqsa
Foto: AP
Masjid Al Aqsa

REPUBLIKA.CO.ID,YERUSALEM--Sikap lunak Israel soal pembatasan kunjungan ke Yerusalem mendorong umat Islam berdatangan ke Masjid Alaqsha. Mereka datang untuk beriktikaf.

"Saya begitu bahagia dan senang berada di Yerusalem setelah 10 tahun tidak mengunjunginya," papar Mohammed Rashid, 42 tahun, warga Yatta, Tepi Barat, seperti dikutip Reuters.com, Kamis (16/8).

Selasa kemarin, hampir setengah juta warga Palestina mengunjungi Masjid Al-Aqsha guna menghadiri malam Lailatul Qadr. Sebelumnya, pejabat Israel telah menurunkan batas usia untuk pria yang mengunjungi Masjidil AlAqsha yakni 40-50 tahun.

Lalu, mereka mengizinkan kepada pria Palestina berusia 35-40 tahun. "Sebanyak 123.414 izin masuk telah diberikan Ramadhan ini. Jumlah izin yang diberikan naik ketimbang lalu yang hanya 16.700 izin," papar Juru bicara Kordinator Israel untuk Wilayah Yerusalem (COGAT).

Juru bicara COGAT juga mengatakan perubahan itu dilatarbelakangi karena situasi keamanan. Israel ingin memperkuat ekonomi dan memungkinkan kebebasan bagi warga Palestina dan umat Islam beribadah secara maksimal.

Namun, umat Islam dan warga Palestina hanya menikmati aturan itu hanya di bulan Ramadhan, selebihnya Israel akan menerapkan aturan seperti biasa. "Begitulah Israel, sekarang diperbolehkan, berikutnya dilarang," kata Rashid.

Anggota Komite Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Hasan Asharawi mengatakan perubahan itu seharusnya bukan berapa jumlah izin yang diberikan namun sudah seharusnya umat Islam dan Palestina tanpa perlu izin dapat memasuki Yerusalem.

"Jelas ini tidak adil, menghalangi umat Islam dan warga Palestina untuk mengunjungi peninggalan kota suci mereka adalah bentuk ketidak adilan," ucapnya.

Selepas perang Arab-Israel 1967, Yerusalem diduduki Israel. Sebagai bentuk penguasaan negara Yahudi atas wilayah itu, diberlakukanlah jaringan pos pemeriksaan dan membangun tembok pemisah yang luas di Tepi Barat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement