Jumat 17 Aug 2012 10:02 WIB

Presiden Kolombia Diancam Dibunuh

Pemimpin pemberontak FARC, Jairo (tengah), berjalan di San Isidro, Kolombia, Rabu (30/5).
Foto: AP/Fernando Vergara
Pemimpin pemberontak FARC, Jairo (tengah), berjalan di San Isidro, Kolombia, Rabu (30/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Presiden Kolombia, Juan Manuel Santos, telah meningkatkan keamanan pribadinya berkaitan ancaman bahwa gerilyawan kiri FARC yang akan membunuhnya. Demikian kata Komandan Kepolisian Kolombia, Jenderal Jose Roberto Leon, Kamis.

Sebuah email disadap dari Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia yang merupakan pemberontak terkuat di Amerika Latin. Isi email menunjukkan bahwa kelompok ini ingin membunuh Santos. Mereka ingin membalas kematian beberapa komandan pemberontak.

"Kita harus menghilangkan Santos dengan cara apapun," tulis email yang dibacakan pada Rabu. "Kami berutang kepada Alfonso (Cano) dan Jorge (Briceno) dan kawan-kawan berharga lainnya."

Cano adalah komandan tertinggi FARC yang tewas pada 2011. Sementara, Briceno merupakan mantan pemimpin militer yang mati pada 2010.

Leon tidak mengungkapkan penulis email tersebut. Leon mengatakan bahwa keamanan presiden telah diperketat karena ancaman FARC terhadap Santos setelah mengalahkan pasukan pemerintah yang berurusan dengan para gerilyawan.

"Mereka telah mengambil langkah-langkah keamanan khusus, tambahan dan langkah-langkah pencegahan, " kata kepala polisi kepada wartawan.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement