REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Seorang warga Inggris, pengguna obat-obatan, dinyatakan meninggal akibat anthraks. Informasi itu disampaikan pihak berwenang negara bidang kesehatan, Jumat (18/8).
Peristiwa itu kontan memicu keresahan terhadap wabah penyakit tersebut di Eropa. Ada infeksi langka di kalangan orang-orang yang menyuntik diri dengan heroin dan efeknya memburuk.
Pengguna diduga kuat terinfeksi oleh heroin yang terkontamintasi. Menurut Badan Perlindungan Kesehatan Inggris (HPA), dalam pernyataan resmi, sedikitnya telah ada tujuh kasus serupa di Eropa.
"Ada kecenderungan kasus-kasus lanjutan akan diidentifikasi sebagai bagian wabah yang tengah berlangsung di negara-negara Uni Eropa," ujar juru bicara HPA, Dilys Morgan.
Tugas HPA ialah menentukan langkah pencegahan dan penanggulanan terhadap penyakit menular dan risiko bahaya lingkungan. Badan itu menyatakan infeksi anthraks di kalangan pengguna narkoba sangatlah langka.