REPUBLIKA.CO.ID, ASADABAD -- Sekitar 50 gerilyawan tewas 'dibantai' pesawat tanpa pilot NATO di Provinsi Kunar, Afghanistan timur, Sabtu (18/8).
"Pesawat tak berawak itu menargetkan empat kendaraan yang dicurigai di daerah Shinallai dari Kabupaten Chapa Dara sekitar pukul 13.00 waktu setempat Sabtu, menewaskan 50 gerilyawan, termasuk 13 komandan lokal pemberontak," kata kepala kepolisian kabupaten, Najibullah Khan, kepada Xinhua.
Khan mengatakan, seorang kepala polisi bayangan Taliban untuk distrik bernama Hattiqullah dan seorang pemimpin Taliban bernama Turabi adalah di antara yang tewas.
Kelompok gerilyawan Taliban, yang meluncurkan serangan musim semi tahun ini pada Mei terhadap pasukan Afghanistan dan NATO, belum memberi komentar.
Provinsi Kunar yang berbatasan dengan Pakistan, telah melihat militansi yang meningkat meskipun operasi militer berlanjut di sana.
Secara terpisah, seorang tentara anggota Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO kehilangan nyawanya dalam serangan gerilyawan di Afghanistan selatan pada Jumat, kata ISAF mengonfirmasi Sabtu.
Saat ini lebih dari 130.000 tentara ISAF pimpinan NATO ditugaskan di Afghanistan sejak rezim Taliban digulingkan pada akhir 2001.
Dalam perkembangan lain, gerilyawan menewaskan kepala penjara kabupaten di Provinsi Helmand, selatan negara itu Sabtu sore.
"Kepala penjara Kabupaten Gereshk, Ismail Khan, tewas ketika sebuah bom lengket melekat pada kendaraannya meledak di dekat kompleks penjara sekitar pukul 13.00 waktu setempat tak lama setelah ia masuk mobilnya," kata kepala polisi kabupaten itu, Guli Khan.
Sebelumnya, pada Sabtu pagi ledakan bom menghantam kendaraan seorang sesepuh lokal bernama Mohammad Ali, menewaskan sopir dan melukai empat sesepuh lainnya termasuk Ali di Kabupaten Nahrin, utara Provinsi Baghlan.