REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Pemimpin tertinggi Republik Demokratik Rakyat Korea (Korea Utara) memeriksa unit artileri garis depan beberapa hari sebelum Seoul dan Washington memulai latihan bersama tahunan mereka, kata media pemerintah Sabtu.
Dalam kunjungannya ke unit Tentara Rakyat Korea (KPA) di pulau kecil Mu perbatasan Korea Utara di bagian depan barat daya, Kim memuji anggota petugas sebagai pahlawan, dan mengatakan kepada mereka untuk tidak pernah mentolerir setiap agresi musuh, kata kantor berita resmi KCNA.
"Jika musuh berani sembarangan mendahului menembak dan bahkan satu meriam pun jatuh di wilayah DPRK, KPA harus memimpin pertempuran untuk perang suci demi reunifikasi nasional, tidak terbatas pada perang lokal di wilayah barat daya," kata Kim dikutip KCNA.
"Dia juga memerintahkan untuk mengubah laut barat menjadi kuburan para penjajah," kata laporan KCNA.
Kim, juga Panglima Tertinggi KPA, meneropong Pulau Yonphyong dari pos itu dan menyatakan puas atas sikap detasemen tempur, kata laporan tersebut.
Korea Utara dan Korea Selatan terlibat baku tembak artileri sengit di dekat Pulau Yonphyong pada November 2010, menewaskan empat warga Korea Selatan. Kedua belah pihak menuduh satu sama lain sebagai penembak pertama.
"Pusat kecil ini tidak hanya titik panas terbesar di Semenanjung Korea, tetapi juga daerah yang sangat sensitif di mana perhatian dunia difokuskan dan di mana kepentingan negara-negara banyak yang tercampur," kata Kim seperti dikutip.
Kim mengecam Amerika Serikat dan Korea Selatan karena "mengancam perdamaian dan stabilitas tidak hanya DPRK tetapi juga kawasan dan seluruh dunia," pada saat keduanya sering latihan perang provokatif di perairan laut.
Latihan bersama tahunan antara Korea Selatan dan Amerika Serikat, bersandi 'Ulchi Freedom Guardian', ditetapkan akan berlangsung 20-31 Agustus dan akan melibatkan sekitar 56.000 tentara Korsel dan sekitar 30.000 tentara AS.
Kim "memerintahkan para petugas dari detasemen selalu waspada terhadap setiap gerakan musuh dan tidak melewatkan kesempatan emas mereka untuk menangani sekaligus mematikan kontra-pukulan pada musuh bahkan jika satu butir peluru dijatuhkan di perairan atau di daerah di wilayah kedaulatan DPRK," kata KCNA.
Sebelumnya, Kim juga mengunjungi detasemen pertahanan pada pulau kecil Jangjae dekat Pulau Yonphyong.