Ahad 19 Aug 2012 15:17 WIB

Pemantau PBB Akhiri Tugas di Suriah

Lakhdar Brahimi
Foto: Reuters
Lakhdar Brahimi

REPUBLIKA.CO.ID, ALEPO -- Pemantau PBB mengakhiri tugas mereka di Suriah pada Ahad setelah Damaskus membantah klaim oposisi bahwa Wakil Presiden Faruq al-Shara membelot. Sementara militernya menggempur pemberontak di beberapa tempat penting.

PBB mendapat dukungan penting dari Barat serta Rusia dan Cina bagi utusan barunya untuk Suriah. Utusan barunya adalah diplomat kawakan Aljazair, Lakhdar Brahimi, yang diangkat pada Jumat menggantikan Kofi Annan pada akhir bulan ini.

Di Damaskus, televisi pemerintah mengeluarkan satu pernyataan dari kantor Shara setelah oposisi dan laporan-laporan media ia telah meninggalkan negara itu dan mengatakan, "Tuan Shara tidak pernah memikirkan akan meninggalkan negara ini atau pergi ke negara-negara lain," katanya seperti dilansir AFP, Ahad (19/8).

Shara (73 tahun) adalah tokoh Sunni paling berpengaruh dalam pemerintah Presiden Bashar al-Assad yang berasal dari kelompok minoritas Alawi dan telah menduduki jabatan-jabatan penting selama hampir 30 tahun.

Mantan wakil menteri perminyakan yang membelot Maret lalu mengatakan Shara sesungguhnya berada dalam tahanan rumah dan para pejabat penting lainnya berada dalam pengawasan.

"Ia telah berusaha meninggalkan Suriah," kata Abdo Hussameddin kepada stasiun televisi Al-Arabiya. Tetapi ada serangkaian situasi yang mencegah ia meninggalkan Suriah, terutama pada fakta bahwa ia dikenakan tahanan rumah selama beberapa kali.

Pemerintah Bashar telah dihantam serangkaian pembelotan sejak pemberontakan anti-pemerintah itu meletus Maret 2011 termasuk mantan perdana menteri Riad Hijab dan jenderal yang berpengaruh, Riad Tlass, teman Bashar semasa kecil.

"Laporan-laporan awal menunjukkan bahwa ada satu usaha pembelotan, tetapi gagal," kata pemberontak Tentara Pembebasan Suriah (FSA).

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement