REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pemerintah Amerika Serikat menyita 150 juta dollar AS hasil pencucian uang internasional dari berbagai kejahatan. Itu termasuk yang terkait kelompok militan Hizbullah.
Pemerintah Amerika Serikat mengatakan telah menyita 150 juta dollar AS hasil pencucian uang internasional dari perdagangan narkoba dan kejahatan-kejahatan lainnya. Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Senin (20/8), Departemen Kehakiman mengatakan beberapa kelompok terkait kelompok militan Hizbullah yang berbasis di Lebanon.
Mereka telah menggunakan sistem keuangan AS untuk mencuci uang hasil kejahatan dari Afrika Barat dan mengirim kembali uang itu ke Lebanon.
Michele Leonhart, Kepala Urusan Pemberantasan Narkoba Amerika, mengatakan Lebanese Canadian Bank memainkan peran penting dalam pencucian uang organisasi-organisasi yang dikontrol Hizbullah di seluruh dunia.
Sekitar 330 juta dollar AS dikirim antara 2007 dan 2011 lewat kawat dari bank yang telah ditutup itu. Uang juga dikirim lewat institusi-institusi keuangan lainnya ke AS untuk membeli mobil-mobil bekas yang kemudian dikirim ke Afrika Barat. Uang tunai hasil penjualan mobil itu dan hasil perdagangan narkoba disalurkan kembali ke Lebanon melalui saluran-saluran Hizbullah.
Preet Bharara, Jaksa Distrik New York, mengatakan setiap upaya akan dilakukan untuk memisahkan organisasi teroris dan narkoba serta bank-bank yang bekerjasama dengan mereka dari dana-dana terlarang. Amerika dan beberapa negara lain menilai Hizbullah sebagai organisasi teroris.