REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Juru Bicara Presiden Mesir Yasser Ali membantah laporan bahwa pemerintah Israel telah mengirimkan nota protes kepada Mesir mengenai pengerahan pasukan Mesir di Semenanjung Sinai, kawasan yang berbatasan dengan Israel.
"Presiden (Mesir Mohamed Moursi) sejauh ini belum menerima nota protes apapun dari Israel mengenai pengerahan pasukan di Rafah, Semenanjung Sinai," kata Yasser Ali, Selasa
Ia menegaskan, Mesir berhak mengamankan setiap jengkal perbartasannya dengan negara-negara tetangga, termasuk di Semenanjung Sinai.
Jubir Presiden juga membatah laporan media massa setempat bahwa Israel telah meminta Amerika Serikat untuk menekan Mesir terkait pengerahan pasukan di perbatasan.
Televisi Israel pada Selasa menayangkan peninjauan lapangan di perbatasan Rafah oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyaho dan Menteri Pertahanannya, Ehud Barak, dan menuduh Mesir melanggar Perjanjian Perdamaian Camp David yang ditandatangani kedua negara pada 1979.
Perjanjian Camp David, antara lain menggariskan pelarangan pengerahan senjata berat di perbatasan kedua negara.
Namun, Menteri Petahanan Mesir Jenderal Abdul Fatah Khalil Al Sisi, dalam kunjungan lapangan di Rafah pada Senin (20/8) mengatakan pengerahan pasukan terbatas di Sinai semanta-mata untuk pengendalian keamanan dalam negeri.
Mesir balakangan ini mengerahkan sejumlah tank tempur di perbatasan Rafah menyusul aksi penembakan yang menewaskan 16 aparat polisi dan tentara penjaga perbatasan Mesir.