Rabu 22 Aug 2012 07:27 WIB

Turki Tuding PKK Dukungan Suriah Lakukan Pengeboman

Turki-Suriah/ilustrasi
Foto: en.trend.az
Turki-Suriah/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Sembilan orang, termasuk empat anak kecil, tewas akibat ledakan bom mobil yang dikendalikan dari jauh di Turki tenggara, kata beberapa pejabat Turki pada Selasa (21/8). Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang di negara itu, membantah bertanggung jawab.

Ledakan yang terjadi Senin (20/8) malam di dekat kantor poisi di Provinsi Gaziantep, Turki itu, membuat 68 orang cedera. Empat di antara mereka berada dalam kondisi kritis, kata Wakil Perdana Menteri Turki Besir Atalay kepada wartawan, Selasa, seperti dilansir Xinhua, Rabu (22/8).

Sebagian besar orang lagi menderita luka ringan akibat terkena pecahan kaca, kata Atalay, yang menambahkan ledakan Senin itu membuat beberapa mobil terbakar. "Kendaraan yang digunakan dalam serangan tersebut adalah curian. Kendaraan itu dibawa ke tempat ledakan dengan menggunakan truk derek, dan banyak peledak ditaruh di dalamnya," kata Atalay.

Pihaknya mengaku telah mendapatkan kemajuan dalam mencari pelaku yang bertanggung jawab atas ledakan itu. Ledakan itu terjadi di tengah meningkatnya bentrokan antara pasukan keamanan Turki dan anggota PKK. Dalam dua bulan belakangan, PKK telah meningkatkan serangannya, termasuk menculik seorang anggota parlemen, melancarkan serangan di beberapa bagian barat negeri tersebut, dan menjadikan warga sipil sebagai sasaran di berbagai kota kecil.

Namun PKK membantah organisasi itu melancarkan pengeboman tersebut, dalam satu pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita pro-Kurdi, Firat News. "Pasukan kami tak memiliki kaitan apa pun dengan serangan ini. Kami tak menyerang warga sipil," kata PKK di dalam pernyataan itu.

Serangan mematikan tersebut tampaknya akan menambah parah hubungan yang sudah tegang antara Turki dan tetangganya, Suriah. Pejabat Turki menyinyalir adanya kerja sama antara PKK dan rezim Suriah dalam kejadian itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement