Rabu 22 Aug 2012 16:01 WIB

PMI Salurkan Bantuan Untuk Rohingya Sabtu Pekan Ini

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Hazliansyah
  Ketua Umum PMI Jusuf Kalla didampingi Menteri Urusan wilayah Perbatasan Myanmar Letnan Jenderal Thein Htay mengunjungi barak pengungsi etnis Rohingya di Thet Kay Pyin, Ibukota negara bagian Rakhine Sittway, Myanmar, Sabtu (11/08).
Foto: Antara
Ketua Umum PMI Jusuf Kalla didampingi Menteri Urusan wilayah Perbatasan Myanmar Letnan Jenderal Thein Htay mengunjungi barak pengungsi etnis Rohingya di Thet Kay Pyin, Ibukota negara bagian Rakhine Sittway, Myanmar, Sabtu (11/08).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Palang Merah Indonesia (PMI) akan segera mengirimkan bantuan kepada masyarakat  etnis minoritas Rohingya di Myanmar pada  Sabtu (25/8) pekan ini. Sebanyak 7,5 ton bantuan akan disalurkan kepada etnis yang terlibat konflik komunal tersebut.

"Rencananya hari Sabtu tanggal 25 Agustus ini. Total bantuan sebanyak 7,5 ton," kata Juru Bicara PMI Aulia Arriani kepada Republika, Rabu (22/8).

Adapun rincian bantuan itu, lanjut  Aulia, yaitu 500 hygnien kit (odol, sikat gigi, sabun mandi, sabun cuci, handuk, ember, pembalut, dsb), 3 ribu selimut, dan 10 ribu sarung. Rencananya, bantuan itu akan dibawa dengan pesawat cargo BAE 146-200/PKJKC yang akan berangkat dari Lapangan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla, mengatakan saat ini dua orang pengurus PMI masih berada di Myanmar untuk membuat perencanaan dengan palang merah Myanmar dan Pemerintah Myanmar.

"Nanti relawan yang dikirim bukan hanya dari Indonesia saja, namun ada juga yang dari Turki dan Qatar, kami belum menentukan jumlah relawan yang dikirim, karena masih kami sesuaikan dengan keadaan disana," ujarnya, Senin (13/8).

Kalla menambahkan, jumlah pengungsi Rohingya mencapai 8 ribu orang. Namun sesuai dengan kesepakatan PMI akan membantu setengahnya, yakni sekitar 4 ribu orang. "Tidak semuanya dibebankan kepada PMI, kami juga berbagi tugas dengan OKI, jadi nanti sisanya akan diurus oleh OKI," ujar Kalla.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement