REPUBLIKA.CO.ID, WINA - Para pejabat Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) akan bertemu dengan Iran Jumat di Wina untuk membicarakan "masalah-masalah yang belum diselesaikan" menyangkut program nuklir Teheran, kata pengumuman lembaga itu, Selasa (21/8).
Pertemuan pada 24 Agustus, akan memungkinkan "perundingan-perundingan lebih jauh mengenai pendekatan yang telah tersusun untuk menyelesaikan masalah-masalah yang belum diselesaikan menyangkut program nuklir Iran," kata IAEA dalam satu pengumuman.
Ketua pemeriksa IAEA Herman Nackaerts dan Wakil Direktur Jendral Rafael Grossi diharapkan akan hadir dalam perundingan di misi Iran di Wina, kata badan tenaga atom itu. Perundingan baru itu dilakukan menjelang satu pertemuan IAEA bulan depan, yang kemungkinan Iran menjadi agenda pentingnya.
Pada Juni IAEA dan Iran gagal mencapai kesepakatan satu perjanjian yang mengizinkan akses lebih luas ke program nuklir Teheran yang dipertikaikan itu. Sementara itu, negara-negara besar dunia telah melakukan usaha terpisah bagi dialog untuk menjamin Iran tidak membangun senjata nuklir, seperti yang mereka khawatirkan.
Teheran menegaskan program nuklirnya hanya untuk keperluan sipil. Akan tetapi dalam pekan-pekan belakangan ini retorika itu memanas, dengan para politisi, para jenderal yang pensiun, mantan para pejabat keamanan dan beberapa komemtator di Israel yang memperdebatkan kemungkinan serangan mendahului terhadap Iran.