Rabu 22 Aug 2012 22:14 WIB

Mahathir Mohamad: Sanksi kepada Iran tak Adil

Mantan PM Malaysia, Mahathir Mohamad.
Mantan PM Malaysia, Mahathir Mohamad.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALALUMPUR -- Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad mengatakan sanksi yang diterima Iran dari Barat tidak adil. Karena itu, pertemuan puncak Gerakan Non-Blok di Teheran pada 26-31 Agustus sangat penting.

"Negara-negara tertentu GNB juga telah menegakkan sanksi terhadap Iran yang merupakan langkah tidak bijaksana. Karena sanksi tersebut tidak bagian dari PBB, tetapi langkah sepihak dilontarkan Amerika Serikat. AS dapat mengeluarkan apapun sanksi yang diinginkan terhadap Iran, tetapi tidak ada alasan negara lain untuk mengikutinya," papar Mahathir kepada wartawan, Rabu (22/8).

Mahathir berpendapat pada pertemuan GNB tidak boleh ada batas dan ketakutan dalam mengekspresikan pendapat. GNB, kata Mahathir, lahir untuk kebebasan dari kekuasaan blok barat dan blok timur. "Dan sekarang juga harus terus bebas dari pengaruh Barat, jika Barat akan mendominasi mereka," katanya.

Politisi 86 tahun itu menyatakan, negara-negara GNB harus menolak setiap keputusan yang tidak bijaksana dan mengikuti keputusan yang tepat yang dibuat GNB. "Bahkan GNB harus berfungsi sebagai forum yang mampu membela kepentingan negara-negara lain. Tidak boleh tunduk pada perlakuan yang tidak adil oleh pemerintah Barat," tegas Mahathir.

sumber : Antara/Xinhua-0ANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement