Kamis 23 Aug 2012 09:47 WIB

AS Minta Mesir Koordinasi dengan Israel Terkait Pasukan di Sinai

Kawasan Sinai, Mesir (ilustrasi)
Foto: Timesofisrael.com
Kawasan Sinai, Mesir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat mendukung penggelaran militer Mesir di Semenanjung Sinai baru-baru ini. Namun pada Selasa, AS meminta Kairo mengkoordinasikan tindakan seperti itu dengan Israel.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu baru-baru ini mendesak Kairo menarik tank-tank yang digelar dekat perbatasan di Sinai, yang bertujuan menekan kelompok-kelompok Islam, kata surat kabar Israel Maariv Selasa.

Dalam satu pesan yang dikirim ke Kairo melalui Gedung Putih, Israel meminta Mesir menghentikan pengiriman pasukan ke wilayah itu tanpa kerja sama dengan Israel-- sesuai dengan perjanjian perdamaian tahun 1979 antara kedua negara.

"Saat ini Mesir tengah bekerja keras untuk mengalahkan teror dan menumpas ancaman keamanan di Sinai, kami mendukung usaha-usaha itu," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland di Washington. "Namun kami juga mendesak mereka tidak hanya meningkatkan keamanan Mesir tetapi juga meningkatkan keamanan di negara-negara tetangga, keamanan di kawasan itu," tambahnya.

Mesir menghadapi krisis yang serius di Sinai, di mana 16 penjaga perbatasannya tewas pada 5 Agustus akibat diserang satu kelompok Islam, yang kemudian menyusup wilayah Israel dan tewas akibat serangan tank dan helikopter.

Tidak lama setelah serangan terhadap pos depan militer itu,Presiden Mesir Mohamed Moursi memecat menteri pertahanannya, menggantinya dengan kepala intelijennya dan memberhentikan para pejabat penting keamanan dan politik di Sinai.

Suku-suku di Sinai, satu daerah yang dihuni suku Badui,memiliki hubungan yang tegang dengan pemerintah pusat, yang mereka tuduh mengabaikan pembangunan di semenanjung itu.

Operasi militer itu merupakan pengerahan pasukan terbesar di Sinai sejak Israel menyerahkan kembali wilayah itu kepada Mesir sesuai dengan perjanjian perdamaian tahun 1979.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement