REPUBLIKA.CO.ID, NAZARET--Sebuah jajak pendapat Israel mengungkap terjadi peningkatan signifikan tingkat rasisme dan radikalisme di kalangan pemuda Yahudi terhadap warga Palestina di wilayah yang dikuasai Israel. Jajak pendapat ini dirilis oleh Universitas Tel Aviv menjelang pembukaan tahun akademik baru.
Jajak pendapat ini menyebutkan lebih dari separuh pelajar Yahudi sejak usia remaja menolak tinggal bertetangga dengan keluarga Arab atau dekat dengan mereka. Jajak pendapat yang dimuat surat kabar Israel Ha’aretz edisi Rabu (22/8), menyatakan sekitar 55% pelajar dan mahasiswa di Israel menolak tinggal bertetangga dengan Arab atau berdekatan dengan mereka.Sisanya, sekitar 59% meminta otoritas Israel mengusir imigran yang datang dari Afrika.
Jajak pendapat juga menunjukkan terjadi penurunan prosentase pemuda Yahudi yang ingin bergabung mengikuti wajib militer dalam kesatuan tempur di militer. Sebanyak 60% pemuda Yahudi menolak dan 39% meyakini itu merupakan kewajiban.
Soal sikap politik, jajak pendapat ini menunjukkan terjadi penurunan tingkat popularitas PM Israel Benyamin Netanyahu di kalangan para pemuda Yahudi. Sebanyak 43% menyatakan tidak puas dengan kinerja perdana menteri mereka, dan 21% menegaskan bahwa mereka akan memberikan suaranya dalam pemilu mendatang untuk Netanyahu.