REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah survei terbaru menunjukkan bahwa mayoritas warga Eropa memiliki keprihatinan serius tentang masa depan sosio-ekonomi mereka.
Menurut hasil survei telepon yang dilakukan antara tanggal 14 dan 21 oleh perusahaan riset Ipsos yang berbasis di Paris, dengan jumlah responden 7.245 orang dari Inggris, Prancis, Jerman, Yunani, Italia, Polandia dan Spanyol, 77 persen responden mengatakan mereka menanggung beban keuangan lebih tinggi dibanding lima tahun lalu.
Tujuh belas persen dari mereka yang disurvei mengatakan merasa tekanan keuangan yang lebih sedikit, dan hanya dua persen yang mengatakan kondisi finansial mereka tetap di tingkat seperti tahun 2007.
Sementara itu, 56 persen responden mengatakan pengangguran berada pada tingkat tertinggi sejak lima tahun yang lalu, 20 persen berpendapat tingkat pengangguran yang lebih rendah dan 24 persen menyatakan tingkat pengangguran sama seperti lima tahun lalu.
Terkait hubungan keluarga, 30 persen dari mereka yang disurvei mengatakan masalah keluarga hubungan sekarang mengambil tol besar pada keluarga Eropa dari lima tahun yang lalu. Dua puluh enam persen mengatakan mereka berada di tingkat yang lebih rendah dan 34 persen mengatakan keluarga masalah hubungan tetap sama seperti lima tahun yang lalu.
Masih dari hasil survei yang sama, 63 persen responden mengatakan mereka tidak yakin prospek sosio-ekonomi Eropa akan meningkat dalam lima tahun mendatang, 34 persen menyatakan optimis dan tiga persen tidak tahu.
Krisis utang Eropa telah semakin menyudutkan negara-negara di zona euro dalam melunasi utang pemerintah.
Analis telah menyatakan keprihatinan serius bahwa krisis utang yang sedang berlangsung di Eropa dan dampaknya terhadap negara-negara di Uni Eropa berpotensi memicu "bencana sosial" ke seluruh wilayah di benua itu.