Jumat 24 Aug 2012 07:26 WIB

Inilah Strategi Iran Hadapi Plot Arogan Barat

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei

REPUBLIKA.CO.ID, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menyeru para pejabat tinggi negara untuk mengggunakan seluruh kekuatan yang dimiliki dalam menangkal plot Barat yang berusaha memaksa negara ini menyerah.

"Kekuatan arogan telah mengerahkan seluruh kemampuannya memaksa Iran menyerah dan pemerintah harus menggunakan seluruh kemampuan dan kapasitasnya serta terus melanjutkan jalannya menghancurkan angan-angan semu musuh," kata Khamenei dalam pertemuannya dengan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dan kabinetnya Kamis (23/8), para hari pertama peringatan Hari Pemerintah Iran.

Dia menegaskan bahwa resistensi ekonomi adalah satu-satunya jalan demi melanjutkan kemajuan.

"Dalam (jenis) perekonomian ini, proses kemajuan negara akan terhambat dan kekebalan sistem ekonomi negara di hadapan plot musuh akan menurun," tambahnya. "Mengerahkan seluruh kapasitas pemerintahan dan swasta akan mampu membantu menyelesaikan kendala hidup rakyat, melawan korupsi, mendukung produksi dalam negeri dan memberantas pemborosan, yang merupakan tuntutan utama dalam gerakan resistensi ekonomi."

Seraya menekankan bahwa tidak ada kekurangan barang di dalam negeri, Khamenei juga menyatakan bahwa para pejabat bertanggung jawab untuk menangani kenaikan harga barat dan penurunan daya beli warga, yang sebagiannya dapat dilacak pada tingkat inflasi.

Ayatullah Khamenei menyatakan tingginya tingkat likuiditas merupakan salah satu akar masalah yang dihadapi negara saat ini, dan beliau mendesak para pejabat untuk menemukan solusi untuk mengatasi masalah ini dan mengalihkan eskalasi likuiditas ke pusat-pusat produksi.

Menurut Khamenei, Iran tetap bergerak maju meski menghadapi berbagai kesulitan dan rintangan, seraya mengatakan, "Bahkan lembaga-lembaga pengawas dunia mengakui langkah progresif Iran, akan tetapi ada pihak-pihak yang terjebak khayalan akibat kekeliruan analisa dalam hal ini."

sumber : IRIB/IRNA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement