REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO - Setelah perusahaan telekomunikasi Motorolla, kali ini giliran Sony Corp melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya. Perusahaan asal Jepang itu memangkas 15 persen angkatan kerjanya atau sekitar 1.000 orang di pasar smartphone.
Sony mencoba mengintegrasikan bisnisnya dengan serangkaian tindakan, salah satunya memindahkan kantor pusatnya yang ada di Lund, Swedia, ke Tokyo. CEO Sony yang baru, Kazuo Hirai, mengatakan perusahaannya tengah berada di bawah tekanan untuk membalikkan nasib. Bulan ini, Sony melakukan pemangkasan proyeksi laba 2012/ 2013.
"Seribu pekerja itu berasal dari 650 pabrik ponsel di Lund, Swedia," kata Hirai seperti dikutip dari Reuters, Jumat (24/8). Perusahaan berharap dapat menghentikan PHK pada 2014 mendatang. Setelah kantor pusat di Lund dipindahkan, maka Lund akan berfokus pada pengembangan aplikasi untuk Sony Mobile.
Pemangkasan 15 persen tenaga kerja itu, kata Hirai, muncul setelah pembelian Sony terhadap bekas mitra telepon AB LM Ericsson awal tahun ini. Pangsa pasar smartphone Sony secara keseluruhan tahun ini mencapai empat persen.