Jumat 24 Aug 2012 11:59 WIB

Muslim Dunia Juga Bagikan Uang Saat Lebaran

Rep: MG05/ Red: Dewi Mardiani
Uang, lambang rizki
Foto: REPUBLIKA
Uang, lambang rizki

REPUBLIKA.CO.ID, Pekan ini masih diwarnai Lebaran. Tradisi membagikan uang masih berlanjut di saat-saat ini kepada saudara dan handai taulan. Kegiatan seperti ini ternyata bukan hanya menjadi tradisi di Indonesia, melainkan dilakukan muslim di seluruh dunia.

Menurut rilis yang dikeluarkan salah satu Perusahaan Jasa Pengiriman uang, Western Union, kemarin, muslim dunia paling banyak memberi kepada orang-orang yang mereka kasihi (78 persen). Namun mereka juga berbagi dengan cara beramal ataupun menyumbang kepada masjid atau orang lain yang membutuhkan (dua dari tiga atau 61 persen).

Pemberian dalam bentuk uang tunai sangat disukai. Presentasenya sebesar 89 persen. Dari jumlah tersebut, sekitar 66 persen dikirim  melalui Perusahaan Jasa Pengiriman Uang. Sedangkan lainya untuk kiriman hanya 41 persen, pemberian dalam bentuk barang lainnya (30 persen), dan paket makanan dan minuman (61 persen).

Managing Director dan Senior Vice President Western Union Asia Pasifik, Drina Yue, menjelaskan pelanggannya tersebar di seluruh penjuru dunia. Mereka rutin mengirimkan uangnya untuk keperluan bulanan atau ada momen momen tertentu.

“Kami mengirimkan uang mereka dari satu belahan dunia ke belahan dunia lainnya untuk berbagai keperluan, mulai dari pembayaran yang bersifat rutin hingga biaya yang dibutuhkan untuk keperluan hari raya keagamaan seperti Idul Fitri,” jelas Drina.

Dia menambahkan, perusahaannya senang bisa membantu masyarakat dalam proses pengiriman uang tunai. “Jadi kekayaan tak ternilai yang dapat mewujudkan semua keinginan umat muslim di seluruh dunia pada saat Hari Raya Idul Fitri,” ujar Drina.

Studi Western Union yang berjudul “Traditions of Eid by global citizens of Muslim faith-2”, dilakukan pada bulan Juli oleh The Nielsen Company. Studi itu meliputi umat muslim dari 11 kewarganegaraan yang bermukim di 12 negara di Asia Pasifik, Timur Tengah, Amerika Serikat, dan Eropa Barat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement