REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Komunitas Arab termasuk warga minoritas terbesar di AS. Suara dari kalangan ini memiliki potensi yang dapat mempengaruhi dalam pemilu presiden 2012. "Baik Obama atau kandidat Republik, Mitt Romney tentu berupaya untuk menarik simpati komunitas ini sehingga menjadi modal dalam petarungan nanti," ujar Kepala Insitute Arab-Amerika, Emily Manna.
Sebelumnya organisasi ini menggelar kampanye 'Vote Yalla' atau 'Ayo Memilih di Distrik Columbia dan 10 negara bagian lainnya', termasuk Florida, Pennysylvania, Ohio dan Michigan. Sejumlah politisi seperti Bill Pascrell dari Republik sukses menarik simpati komunitas Arab guna memenangi pemilihan lokal Distrik New Jersey.
Direktur Politik Satuan Tugas Darurat Suriah melihat Musim Semi Arab telah membawa kesadaran baru bagi komunitas Arab-Amerika. Mereka melihat peranan AS dalam proses demokratisasi negara-negara Timur Tengah seperti Suriah, Libya, dan Mesir. "Mereka mulai mengkritisi dan mempelajari perkembangan yang terjadi," kata dia.
Ketua Jaringan Nasional Masyarakat Arab-Amerika, Nadia Tonova menilai tantangan besar yang dihadapi Arab-Amerika dalam pemilu presiden adalah memastikan mereka tidak kehilangan haknya. Sebab, persoalan rasial dan agama di lembaga tingkat negara bagian dan federal telah menimbulkan ketidakpercayaan mereka.
"Akan tetapi, perlu anda ingat ketika berbicara Amerika maka anda memiliki kekuatan untuk membuat suara dapat didengar dalam pemilu," kata dia.
Saat ini, belum dapat dipastikan kelompok mana yang akan menikmati dukungan warga Arab dalam pemilu nanti. Baik kalangan Republik atau Demokrat memiliki kesempatan yang sama. Namun, penentu dari keberhasilan itu ditentukan oleh keberhasilan keduanya untuk menjawab kerisauan warga Arab terkait perlakuan diskriminatif selepas tragedi 9/11.
Dewan Amerika-Suriah, Rasha Al-Dabbagh menilai salah satu pertimbangan kuat warga Arab untuk memberikan dukungannya terlihat dari bagaimana penanganan masalah isu Palestina di masa depan. Kebanyakan warga Arab tentu mengharapkan ada perlakuan adil terhadap Palestina termasuk, sepenuhnya mendukung solusi dua negara atau menurunkan dukungan retorika terhadap Israel. "Ketika itu tidak dibaca dengan baik maka akan jelas siapa yang didukung," kata dia.