REPUBLIKA.CO.ID, Langkah pemerintah Afrika Selatan (Afsel) yang melabeli semua produk Israel sebagai buatan Palestina (Made in Palestina) mendapat pujian dari Gerakan perlawanan Hamas.
Dalam pernyataanya, Kamis (23/8) Hamas mengungkapkan keputusan pemerintah Afsel yang menandai setiap produk asal Israel sebagai bentuk penolakan pemerintah tersebut terhadap kebijakan-kebijakan Zionis yang dinilainya sangat rasis.
Sikap rasisme Zionis seringkali diterapkan dalam semua kebijaknya, dalam semua bidang politik maupun rencana-rencana undang-undang.
"Kami sangat menghargai sikap pemerintah Afrika Selatan, serta menyeru semua Negara maupun pemerintah di dunia, untuk melakukan aksi boikotnya terhadap semua produk barang dari Israel, sebagai bentuk protes terhadap aksi-aksi mereka terhadap bangsa dan tempat suci umat," tulisnya lagi.
Kabinet Afrika Selatan mengatakan, pihaknya telah menyetujui memberi label " Made in Palestine" atas barang impor dari pemukim Yahudi. Menurut pemerintah, hal ini sejalan dengan sikap Afrika Selatan yang mengakui perbatasan Israel-Palestina pada 1948.
Menurut juru bicara pemerintah Afrika Selatan, Jimmy Manyi, pemerintah tak mengakui wilayah pendudukan di luar perbatasan sebagai bagian dari Israel. Sehingga mereka menganggap barang dari wilayah tersebut, berasal dari Palestina.
Menteri Perdagangan Afrika Selatan telah memberi persetujuan untuk pemberian label tersebut. Menurutnya langkah ini untuk memberitahu pembeli asal produk tersebut bukan dari Israel.