REPUBLIKA.CO.ID, ZARAGOZA -- Maksud hati memperbaiki lukisan Yesus Kristus yang sudah memudar karena dimakan zaman, seorang nenek 80 tahun di Kota Zaragoza, selatan Spanyol, justru merusak lukisan karya pelukis besar Spanyol, Elias Garcia Martinez yang berjudul 'Ecce Homo' (Behold The Man). Karena tak mampu menggambar, nenek itu mengubah sosok Yesus dalam lukisan lebih mirip monyet. Kelakuan nenek itu mengingatkan pada kekonyolan Mr Bean.
Ya, ulah Cecilia Gimenez mengingatkan pada aksi kocak Mr Bean dalam filmnya berjudul 'Bean'. Dalam film keluaran 1997 tersebut, Mr Bean yang diperankan Rowan Atkinson, menghancurkan lukisan ternama karya James McNeill Whistler yang berjudul 'Whistler's Mother'. Serupa tapi tak sama, Mr Bean menggambar ulang wajah wanita yang ada dalam lukisan tersebut hingga berantakan, tak jauh beda dengan hasil karya Cecilia.
Cecilia dituding telah merusak lukisan dari abad ke-19 yang berusia sekitar 120 tahun. berbekal cat minyak, Cecilia menutupi lukisan wajah Yesus Kristus, sehingga lukisan aslinya tidak terlihat.
"Saya telah memberikan bantuan yang terbaik," klaim Cecilia seperti dilansir Daily Mail, Jumat (24/8).
Tapi niat baik Cecilia berubah bencana. Sebab, lukisan Yesus Kristus bermahkota duri koleksi Gereja Sanctuary of Mercy Church di kota kecil Borja, dekat Zaragoza itu jauh dari aslinya. Tentu saja lukisan itu rusak setelah 'divermak' Cecilia.
Cecilia sempat panik hingga tak berani keluar rumah pascadituding merusak lukisan bersejarah tersebut. Namun, nenek yang juga seorang relawan gereja ini mengklaim ia berani 'memperbaiki' lukisan tersebut karena sudah mendapat izin dari pihak gereja.
"Kami selalu memperbaiki sendiri semua barang di sini. Sang pendeta tahu tentang hal tersebut. Tentu saja dia tahu. Bagaimana mungkin saya melakukan hal seperti itu tanpa izin? Saya tidak melakukannya secara diam-diam. Setiap orang yang mengunjungi gereja pasti bisa melihat saya sedang melukis," papar Cecilia kepada Spanish TV.
"Saya tidak memiliki niat lain, selain niat baik dan selalu meyakini saya melakukan hal yang benar. Di samping itu, saya belum selesai melukis!" tegasnya.
Namun, pendapat berbeda dilontarkan pihak gereja yang menyebut Cecilia bertindak tanpa izin mereka. "Kami memang tidak pernah menutup gereja, saat sepi ia menggambar ulang karya seni bersejarah itu," tulis Dewan Gereja Sanctuary dalam pernyataan pers.
Kendati demikian, Cecilia tidak akan ditindak. Meski memaklumi tindakan ceroboh itu, warga tetap meminta pemerintah Kota Zaragoza bertindak cepat.
Secara terpisah ahli waris Martinez ternyata tidak marah meski karya moyang mereka dirusak. Cucu pelukis besar itu telah memberi bantuan tenaga ahli perawat lukisan untuk mencari tahu apakah lukisan itu bisa diselamatkan dan dikembalikan ke bentuk semula.
Garcia Martinez membuat lukisan di dinding Gereja Sanctuary menggunakan teknik fresco 1,2 abad lalu. Ribuan peziarah Kristen di Eropa banyak mendatangi gereja ini hanya untuk melihat lukisan itu. Risiko menggambar di tembok tentu saja jamur dan udara lembab. Terbukti sebelum insiden ini, gambar Yesus itu sudah mengelupas di beberapa bagiannya.