Jumat 24 Aug 2012 19:24 WIB

Pemerintah Filipina Selidiki Kecelakaan Pesawat Menterinya Hingga Tuntas

 Presiden Fipilina Beniqno Aquino III (kanan) bersama dengan keluarga dari Menteri Dalam Negeri Jesse Robredo, dalam upacara penghormatan terhadap jenazah Robredo di Malacanang Palace Grounds, di Manila, Filipina, Jumat 24 Agustus 2012.
Foto: AP Photo
Presiden Fipilina Beniqno Aquino III (kanan) bersama dengan keluarga dari Menteri Dalam Negeri Jesse Robredo, dalam upacara penghormatan terhadap jenazah Robredo di Malacanang Palace Grounds, di Manila, Filipina, Jumat 24 Agustus 2012.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Transmiter Lokasi Darurat (ELT) dari pesawat ringan naas yang membawa Menteri Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah Filipina, Jesse Robredo, gagal untuk diaktifkan ketika jatuh di provinsi Filipina tengah Masbate Sabtu sore, kata seorang pejabat, Jumat.

Direktur Jenderal Otoritas Penerbangan Sipil Filipina (CAAP), William Hotchkiss III mengatakan, ini adalah hasil pemeriksaan awal yang dilakukan oleh tiga orang anggota tim penyidik Investigasi Kecelakaan Pesawat dan Dewan Penyelidik (AAIIB).

CAAP mencatat bahwa ELT adalah perangkat pesawat yang secara otomatis diaktifkan saat pesawat melakukan pendaratan darurat atau bencana. Alat ini mentransmisikan sinyal marabahaya untuk membuatnya lebih mudah menemukan pesawat yang jatuh.

Hotchkiss mengatakan, CAAP yang terakhir memeriksa Piper Seneca pesawat ELT pada 21 November 2011 dan berlaku untuk operasi dalam waktu satu tahun.

"Ini terlalu dini untuk berspekulasi. Tim kami masih menyelidiki dan memeriksa puing-puing pesawat untuk menentukan penyebab kecelakaan itu," katanya dalam satu pernyataan.

ELT ditemukan dengan puing-puing pesawat Rabu lalu tetapi mesin kanan pesawat belum ditemukan, katanya, dan menambahkan bahwa reruntuhan sekarang di bawah pengamanan ketat di bandara Masbate. Hotchkiss mengatakan pencarian dan pengambilan mesin pesawat sedang berlangsung.

"Mesin adalah bagian penting dari penyelidikan kami. Ini akan menentukan apakah memang itu karena masalah teknis atau mekanis yang menyebabkan itu gagal," katanya.

Selain Robredo, dua pilot juga tewas dalam kecelakaan pesawat naas itu. Hanya ajudan mendagri itu yang selamat.

sumber : Antara/Xinhua-Oana
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement