Jumat 24 Aug 2012 22:39 WIB

Mesir Belum Mau Berbaikan dengan Iran

Presiden Mesir Mohammed Mursi menerima undangan dari Wakil Presiden iran Hamid Baghaei di Kairo pada 8 Agustus 2012.
Foto: PressTV
Presiden Mesir Mohammed Mursi menerima undangan dari Wakil Presiden iran Hamid Baghaei di Kairo pada 8 Agustus 2012.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Juru bicara kepresidenan Mesir, Yasir Ali mengatakan negaranya belum akan memulihkan hubungan diplomatik dengan Iran. Kunjungan Presiden Mesir, Muhammad Mursi ke Iran untuk menghadiri KTT Non-Blok disebutnya tidak akan merubah hubungan diplomatik kedua negara yang terputus lebih dari tiga dekade.

Kepada Asharq Al Awsat, Jumat (24/8), Ali menjelaskan keputusan belum memperbaiki hubungan dengan Iran termaktub dari sikap Presiden Mursi saat membicarakan masalah Suriah di KTT negara anggota OKI di Makkah belum lama ini. Dalam pertemuan itu Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad juga hadir.

Dalam pertemuan itu Mursi menegaskan negaranya menentang intervensi militer atas Suriah, meskipun hal itu kemungkinan akan terjadi jika Presiden Bashar Ashad, sekutu dekat Ahmadinejad, bersikukuh mempertahankan sikapnya dengan dukungan dari Rusia dan Cina.

Pada pertemuan tingkat tinggi itu, Mursi mengusulkan dibentuknya kelompok kontak antara Mesir, Arab Saudi, Iran dan Turki untuk mengatasi krisis di Suriah. Penegasan Ali itu secara tak langsung menampik niat Iran untuk memperbaiki hubungan diplomatiknya dengan Mesir seperti dilontarkan Menteri Luar Negeri Iran, Ali Akbar Salehi.

Salehi mengklaim Iran dan Mesir bergerak menuju pemulihan hubungan diplomatik. Salehi mengatakan Teheran tertarik menjalin hubungan persahabatan dan persaudaraan dengan Kairo.

"Mesir adalah landasan bagi kawasan dan memiliki posisi khusus dalam hubungan negara-negara Arab dan negara-negara Muslim. Dan kami ingin hubungan persahabatan serta persaudaraan itu," kata Salehi seperti dilansir Al Mishry Al Yaum.

Teheran berharap hubungan dengan Kairo kembali normal. "Kami," kata Salehi, "Akan mengejar jalan ini dan pemulihan hubungan tergantung hanya pada langkah protokol."

Teheran memutuskan hubungan diplomatik dengan Kairo pada 1980 setelah Revolusi Islam di Iran sebagai bentuk protes terhadap perjanjian damai Mesir dan Israel pada 1979 silam. Presiden Mesir saat itu Hosni Mubarak menganggap Iran sebagai faktor destabilisasi di Timur Tengah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement