REPUBLIKA.CO.ID, Para wakil dari Iran dan badan pengawas nuklir PBB telah mengakhiri pertemuan tanpa menghasilkan kesepakatan mengenai akses ke lokasi nuklir yang disengketakan.
Kedua pihak bertemu Jumat (24/8) di Wina untuk membicarakan akses ke instalasi Parchin, instalasi militer di tenggara Teheran. Negara-negara Barat curiga instalasi itu terkait dengan kemungkinan pengembangan senjata nuklir.
Setelah pembicaraan selama tujuh jam, Herman Nackaerts, inspektur kepala IAEA mengatakan kepada wartawan bahwa “perbedaan mendasar tetap ada antara Iran dan PBB” dan tidak ada rencana mengadakan pertemuan lain. Sementara itu utusan Iran Ali Asghar Sotanieh mengatakan kedua pihak membuat kemajuan.
Kedua pihak telah melangsungkan perundingan secara berkala selama berbulan-bulan mengenai akses ke lokasi nuklir Parchin, Badan Energi Internasional (IAEA) mengatakan Parchin kemungkinan digunakan sebagai lokasi percobaan pembuatan hulu ledak nuklir.
Berita-berita media yang mengutip komentar IAEA belakangan ini menyatakan keprihatinan bahwa Iran sedang meningkatkan usahanya mengembangkan senjata nuklir dengan membangun mesin-mesin pengayaan uranium di sebuah lokasi lain, yakni fasilitas bawah tanah Fordow. Iran mengatakan program nuklirnya hanya untuk tujuan damai.