Sabtu 25 Aug 2012 10:48 WIB

JK Kenal Thein Sein Sejak Lama, PMI Pun Bisa Masuk Myanmar

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
 Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla (kanan) bertemu dengan Presiden Myanmar, U Thein Shein di Istana Kepresidenan di Nay Pyi Taw, Myanmar, Jumat (10/8).
Foto: Dokumentasi JK
Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla (kanan) bertemu dengan Presiden Myanmar, U Thein Shein di Istana Kepresidenan di Nay Pyi Taw, Myanmar, Jumat (10/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Izin pemerintah Myanmar kepada Palang Merah Indonesia (PMI) untuk menyalurkan bantuan ke etnis muslim Rohingnya tak lepas dari hubungan baik antara Jusuf Kalla dengan Presiden Myanmar. "Beliau sudah kenal saya sebelum menjadi Presiden," kata Jusuf Kalla (JK) disela acara pelepasan relawan PMI untuk Rohingnya, Sabtu (24/8), di Bandara Halim Perdana Kusumah, Jakarta Timur.

JK menyatakan dirinya sudah bertemu langsung dengan Presiden Myanmar, U Thein Sein. Dia mengatakan pemerintah Myanmar sudah menyetujui untuk membuka akses bantuan. "Pemerintah Myanmar membuka akses bantuan hanya untuk PMI," kata JK.

Bantuan kemanusiaan yang diberikan PMI menurut JK merupakan yang pertama dari Indonesia. Selanjutnya PMI akan mendorong negara-negara di sekitar Myanmar untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan bagi Etnis Rohingnya. "Bantuan (dari negara sekitar) berupa makanan. Sementara PMI mengirim nonmakanan," katanya.

JK yang datang mengenakan kemeja putih, menyatakan bantuan kemanusiaan PMI akan memberi efek simultan dalam menggalang solidaritas dunia Islam. Menurutnya PMI akan menjalin kerjasama dengan negara OKI. Ini penting agar bantuan untuk Etnis Rohingnya lebih efektif. "Katakanlah untuk kerjasama Palang Merah Indonesia di sana dengan pemerintah," ujar pria yang akrab disapa JK ini.

JK menyatakan PMI juga akan membangun kerjasama dengan organisasi Palang Merah Myanmar. Namun begitu, dia mengakui jika proses ini setidaknya akan memakan waktu panjang. Sekitar setahun untuk kordinasi. "Khususnya nanti untuk pembangunan kembali rumah korban," ucap JK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement