Sabtu 25 Aug 2012 15:21 WIB

JK Berharap Muslim Rohingya dan Pemerintah Myanmar Rukun

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Karta Raharja Ucu
  Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla, memberikan sambutan saat mengadakan apel siaga lebaran di Markas Pusat PMI, Gatot Subroto, Jakarta, Senin (13/8).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla, memberikan sambutan saat mengadakan apel siaga lebaran di Markas Pusat PMI, Gatot Subroto, Jakarta, Senin (13/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla berharap konflik kekerasan yang dialami Muslim Rohingya di Myanmar segera selesai. JK berdoa Muslim Rohingya bisa hidup berdampingan dengan etnis lain dan Pemerintah Myanmar.

"Saya harap Rohingya dengan Pemerintah Myanmar hidup damai lagi," ujar JK disela pelepasan relawan PMI untuk Rohingya di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (25/8).

Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu menyebut, PMI memiliki kepedulian terhadap nasib Muslim Rohingnya. Dikatakannya PMI mengirimkan delapan relawan kemanusian dan logistik nonmakanan. Bantuan ini menurut JK, murni dari dana PMI tanpa ada kaitan dari pemerintah.

Kebijakan itu dilakukan agar tidak ada kesalahpahaman antara Myanmar dan Indonesia. JK yang juga menjabat Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu menjelaskan, bantuan atas nama pemerintah perlu mendapat persetujuan terlebih dahulu dari kedua kepala negara.

"Ini harus lembaga kemanusiaan dahulu yang turun. Kalau pemerintah, harus membuat persetujuan," sebut JK yang siang itu memakai kemeja putih.

Mantan Wakil Presiden RI itu menyatakan bantuan kemanusiaan PMI akan memberi efek simultan dalam menggalang solidaritas dunia Islam. Menurutnya PMI akan menjalin kerjasama dengan negara OKI. Ini penting agar bantuan untuk Etnis Rohingnya lebih efektif. "Katakanlah untuk kerjasama Palang Merah Indonesia di sana dengan pemerintah," seloroh pria 70 tahun itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement