REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Bantuan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk korban konflik komunal di negara bagian Rakhine, Myanmar telah tiba pada Sabtu (25/8).
Myanmar Red Cross Society (MRCS) atau Palang Merah Myanmar mengucapkan terima kasih atas bantuan tersebut. "Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan yang sudah diserahkan kepada korban konflik melalui Palang Merah Myanmar," kata Wakil Presiden Palang Merah Myanmar Hla Pe dalam sambutannya saat serahterima bantuan secara simbolis di Bandara Internasional Myanmar, Yangon.
Hla Pe melanjutkan, pihaknya juga telah melakukan tindakan terhadap para korban konflik tersebut. Ada 50 orang relawan yang telah disebar di sebagian daerah konflik dan daerah pengungsian seperti di KotaSittwe.
Hla Pe menegaskan, bahwa konflik yang terjadi bukan dilatarbelakangi oleh sentimen keagamaan. Tetapi, konflik disebabkan oleh masalah kriminal murni.
"Jadi ini bukan konflik agama. Tetapi masalah kriminal yang menyebabkan persinggungan satu dengan lainnya,"katanya.
Bantuan yang diserahkan oleh PMI tersebut tiba pada pukul 13.30 waktusetempat. Bantuan seberat 7,5 ton itu dibawa dengan pesawat kargo yang berlambang PMI. Selain bantuan fisik,PMI juga mengirimkan tim yang terdiri dari sembilan orang relawan.
Bantuan itu terdiri dari alat-alat kebersihan seperti handuk, ember, sabun. Selain itu, bantuan juga berupa sarung dan selimut. Rencananya, bantuan itu akan dibawa ke tempat pengungsian korban konflik di Kota Sitwee, negara bagian Rakhine.
Untuk penyaluran bantuan, PMI bekerja sama dengan Palang Merah Myanmar. Acara penyerahan simbolis itu diserahkan oleh Pengurus Bidang Penanggulangan Bencana PMI Letjen (Purn) Soemarsono kepada Wakil Presiden palang Merah Myanmar Hla Pe.
Penyerahan bantuan disaksikan oleh Menteri Kesejahteraan Sosial Myanmar U Soe Aung dan Duta Besar Indonesia untuk Myanmar Sabastian Soemarsono.