REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY - Gerombolan bersenjata menghalangi jalan raya di seluruh Guadalajara, kota terbesar kedua di Meksiko, pada Sabtu (25/8), dan beberapa kendaraan dibakar di tengah peningkatan bentrokan dalam perang narkotika.
Polisi mengkonfirmasi tujuh penghalang jalan tidak sah didirikan dengan menggunakan truk dan mobil yang sudah rusak di sekitar Kota Guadalajara dan 15 kota lain di seluruh Negara Bagian Jalisco di Meksiko barat.
Luis Carlos Najera, Kepala Polisi Negara Bagian Jalisco, memberitahu wartawan dalam satu taklimat pada Sabtu larut malam seorang pria menderita luka tembak serius, tapi tak ada orang yang ditangkap. "Kami tidak tahu siapa di belakang operasi ini," kata Najera sebagaimana dikutip Reuters.
Ia menambahkan semua penghalang jalan sejak itu telah dibersihkan. Guadalajara sebelumnya tidak menghadapi kerusuhan yang berkaitan dengan kartel narkotika seperti negara lain, tapi penghalang jalan yang melibatkan pembakaran barang mengguncang kota tersebut pada awal Maret, saat pasukan militer berusaha menangkap pemimpin senior kartel.
Dua orang tewas selama operasi itu. Negara Bagian Jalisco telah menjadi kubu Kartel Sinaloa sejak 1980-an, ketika penyelundup narkotika pertama kali menggunakan Meksiko sebagai "trampoline" guna menyelundupkan kokain ke dalam wilayah Amerika Serikat.
Negara bagian tersebut baru-baru ini telah menyaksikan lonjakan kerusuhan saat anggota bersenjata Kartel Sinaloa memerangi pesaing mereka dari kartel yang baru muncul, Zetas --yang menggeser kelompok penyelundup lama di banyak wilayah Meksiko.
Lebih dari 55.000 orang Meksiko telah tewas dalam kerusuhan yang berkaitan dengan narkotika sejak Presiden Felipe Calderon memangku jabatan pada Desember 2006 dan melancarkan penindasannya atas kartel narkotika.