REPUBLIKA.CO.ID, YANGOON -- Banjir berat melanda Myanmar Sabtu (25/8) lalu. Pemerintah Myanmar mengatakan, akibat banjir sekitar 85 ribu orang harus meninggalkan rumah untuk mengungsi.
Pejabat mengatakan, cukup lega karena warga telah mengungsi meninggalkan rumah mereka. Menyusul banjir mosun terburuk yang membanjiri rumah serta 250 ribu hektar sawah. Delta Irrawaddy, yang sempat hancur akibat Topan Nargis pada 2008, merupakan wilayah terparah banjir.
Hujan lebat yang melanda Myanmar selama beberapa minggu terakhir menjadi alasan utama penyebab banjir. Awalnya banjir hanya melanda wilayah selatan namun merambat ke beberapa daerah lain.
Surat kabar lokal Myanmar mengatakan, seperti dilansir Press TV, hujan lebat dan banjir juga merusak rumah, jembatan, transportasi dan jaringan komunikasi. Musim hujan tahunan memang kerap menyebabkan banjir di Myanmar. Namun peristiwa ini merupakan yang terburuk sejak 2004.
Presiden Myanmar Thein Sein dilaporkan telah mengunjungi daerah bencana. Pemerintah mengatakan telah mendirikan pusat-pusat darurat. Selain itu lebih dari 200 bantuan bagi pengungsi telah disiapkan.